Blockchainmedia - Laporan terbaru dari FBI mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus kejahatan penipuan terkait kripto di Amerika Serikat. Total kerugian yang dilaporkan terkait cryptocurrency fraud mencapai lebih dari US$5,6 miliar pada tahun 2023. Salah satu contohnya, di negara bagian Amerika Serikat, Maryland, modus penipuan ini telah merugikan banyak warganya, dengan kerugian total mencapai US$54,5 juta hanya dalam delapan bulan pertama tahun 2024.
Angka Kerugian yang Mengkhawatirkan
Dalam laporan yang dirilis oleh Internet Crime Complaint Center (IC3), terungkap bahwa Maryland adalah salah satu negara bagian yang paling terpengaruh oleh penipuan kripto. Dari Januari hingga Agustus 2024, terdapat 482 pengaduan yang dilaporkan, sementara pada tahun 2023, total kerugian mencapai US$69,1 juta dari 668 kasus.
Selain Maryland, sejumlah negara bagian lainnya juga mencatat angka yang mengkhawatirkan terkait penipuan kripto. California, misalnya, berada di posisi teratas dengan kerugian mencapai US$1,1 miliar, dua kali lipat dibandingkan Texas dan Florida. Penipuan kripto umumnya dilakukan melalui metode phishing. Namun, terdapat juga metode lain yang dikenal sebagai "pig butchering."
Dalam modus tersebut, penipu mencoba meyakinkan korban untuk menyetor sejumlah uang ke dalam skema investasi kripto palsu. Setelah korban melakukan setoran, penipu biasanya tidak mengizinkan mereka untuk menarik dana yang telah diinvestasikan.
Kenaikan jumlah laporan ini menunjukkan bahwa penipu semakin kreatif dalam menjalankan modus mereka, sering kali dengan menggunakan teknik manipulasi emosional untuk menarik perhatian dan kepercayaan korban. Pelaku cryptocurrency fraud sering kali berpura-pura menjadi individu atau organisasi yang legal, memanfaatkan ketidakpastian dan kebingungan yang seringkali menyertai investasi kripto.
Pig Butchering: Skema Penipuan Kripto yang Menakutkan
Salah satu skema penipuan kripto yang paling sering digunakan adalah "pig butchering." Scammer biasanya memulai dengan mengirimkan pesan teks yang tampaknya berasal dari nomor yang salah. Mereka yang merespons kemudian dijanjikan investasi kripto yang menguntungkan. Namun, investasi tersebut fiktif dan ketika korban mengirimkan dana yang cukup, penipu menghilang.
Meskipun terdengar tidak masuk akal, korban sering kali kehilangan ratusan ribu hingga jutaan dolar karena penipuan kripto dengan skema tersebut. Menurut penelitian terbaru oleh John Griffin, seorang profesor keuangan di Universitas Texas di Austin, dan mahasiswa pascasarjana Kevin Mei, penipu "pig butchering" telah mencuri lebih dari US$75 miliar dari korban di seluruh dunia dalam empat tahun terakhir, dari Januari 2020 hingga Februari 2024.
Mereka mengumpulkan alamat kripto dari lebih dari 4.000 korban dan menggunakan alat pelacakan blockchain untuk melacak aliran dana dari korban ke penipu yang sebagian besar berbasis di Asia Tenggara. Penelitian ini menyoroti bagaimana jaringan kriminal besar ini beroperasi dengan relatif bebas dari penegakan hukum, terutama menggunakan beberapa platform bursa kripto ternama, seperti Binance, Huobi, dan OKX.
Pelaku cryptocurrency fraud yang terlibat dalam skema ini sering kali adalah korban perdagangan manusia yang terjebak di negara-negara seperti Kamboja dan Myanmar dengan tawaran pekerjaan bergaji tinggi, namun kemudian dipaksa untuk melakukan penipuan.
Penelitian tersebut juga memperlihatkan bahwa menurut data dari PBB, diperkirakan lebih dari 200.000 orang sedang ditahan di lokasi-lokasi penipuan ini. Ketika dana berhasil dikumpulkan, pelaku penipuan kripto sering kali mengonversi uang tersebut menjadi USDR, stablecoin popular yang memfasilitasi transaksi tanpa batasan ketat seperti yang diterapkan oleh bank.
Pentingnya Kewaspadaan di Tengah Penipuan Kripto yang Berkembang
Dengan meningkatnya popularitas cryptocurrency, laporan FBI ini menunjukkan bahwa penipuan terkait aset digital juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Penipuan kripto tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan tetapi juga dapat merusak kepercayaan publik terhadap cryptocurrency secara keseluruhan.
Penjahat cryptocurrency fraud yang mengandalkan skema pig butchering dan bentuk penipuan lainnya mengancam keberadaan pasar kripto yang sah, membuat investor perlu lebih berhati-hati dan waspada. Hal ini menyoroti betapa pentingnya kesadaran dan pendidikan di kalangan masyarakat tentang potensi risiko yang terkait dengan investasi kripto.
Dengan memahami dan mewaspadai skema-skema penipuan ini, individu dapat lebih terlindungi dan berkontribusi untuk mengurangi jumlah penipuan kripto, sekaligus menjaga integritas pasar aset digital yang semakin berkembang. [dp]