💎 Temukan Saham Undervalued Tersembunyi di Semua PasarMulai

Klarifikasi Tether Soal Tuduhan Pencucian Uang, Ada Kepentingan Politik?

Diterbitkan 26/10/2024, 19/06
Klarifikasi Tether Soal Tuduhan Pencucian Uang, Ada Kepentingan Politik?
BTC/USD
-
USDT/USD
-

Blockchainmedia - Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, membantah laporan WSJ yang mengklaim perusahaan tersebut sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) terkait dugaan pencucian uang dan pelanggaran sanksi.

Laporan itu menyebutkan bahwa otoritas AS menyelidiki kemungkinan penggunaan Tether stablecoin USDT oleh pihak ketiga untuk membiayai perdagangan narkoba, terorisme, dan aktivitas pencucian uang.

Selain itu, Departemen Keuangan AS diduga mempertimbangkan sanksi terhadap perusahaan itu karena Tether stablecoin USDT banyak digunakan oleh entitas yang masuk daftar sanksi, termasuk Hamas dan pedagang senjata Rusia.

Namun, Paolo Ardoino, CEO Tether, dengan cepat menepis klaim tersebut. Ardoino menegaskan bahwa perusahaannya tidak sedang diinvestigasi dan menilai laporan WSJ sebagai spekulasi yang tidak berdasar.

"Seperti yang kami sampaikan kepada WSJ, tidak ada indikasi bahwa Tether sedang diselidiki. WSJ hanya mengulang isu lama," jelasnya, Sabtu (26/10/2024).

Pihaknya juga mengecam WSJ karena pelaporannya yang dinilai tidak bertanggung jawab dan menyebarkan ketidakpastian.

“Kisah-kisah ini didasarkan pada spekulasi murni, meskipun Tether telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan tentang adanya penyelidikan semacam itu terhadap perusahaan,” sebagaimana dinyatakan dalam klarifikasi resminya.

Rekam Jejak Kerja Sama Tether dengan Penegak Hukum

Pihak tether menekankan bahwa laporan WSJ mengabaikan kerja sama ekstensif perusahaan dengan penegak hukum untuk memberantas aktivitas kriminal.

Tether menegaskan bahwa hingga saat ini, mereka telah bekerja sama dengan 180 lembaga di 45 yurisdiksi dan berhasil membekukan lebih dari 1.850 dompet Tether stablecoin USDT yang terlibat dalam aktivitas ilegal.

Perusahaan juga memblokir transaksi senilai lebih dari US$225 juta dan memulihkan hampir US$114 juta sebelum ada perintah resmi.

Pada September 2024, perusahaan tersebut memperkuat langkah antikejahatan dengan membentuk External Investigations Unit, yang terdiri dari mantan aparat penegak hukum, jaksa, dan analis forensik.

Perusahaan yang mengeluarkan Tether stablecoin USDT tersebut menyayangkan pihak WSJ yang secara sembrono mengklaim hal tersebut.

“Artikel tersebut juga dengan sembarangan mengabaikan keterlibatan Tether yang terdokumentasi dengan baik dan luas dalam kerja sama dengan penegak hukum untuk memberantas pelanggar yang berusaha menyalahgunakan Tether dan cryptocurrency lainnya,” tuturnya.

Spekulasi Motif Politik di Balik Tuduhan WSJ

Selain dampak hukum dan ekonomi, tuduhan ini juga memicu spekulasi adanya motif politik. Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald, dikenal sebagai pendukung Donald Trump dan memiliki hubungan bisnis dengan Tether.

Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald

Cantor Fitzgerald telah menjadi kustodian utama cadangan Tether stablecoin USDT sejak 2021. Lutnick bahkan menyatakan dalam wawancara bahwa perusahaannya menyimpan “sebagian besar” cadangan dan menegaskan bahwa perusahaan tersebut memiliki aset yang cukup untuk mendukung USDT.

Nic Carter, seorang mitra di Castle Island Ventures, mengklaim bahwa penyelidikan ini kemungkinan bermotif politik.

“Mereka datang untuk Tether karena Lutnick adalah pendukung besar Trump,” tulisnya di X.

Carter menuduh bahwa kebocoran informasi penyelidikan ini disengaja dan bertujuan untuk merusak citra calon presiden AS, Donald Trump dan industri kripto secara keseluruhan

Dampak Rumor Penyelidikan terhadap Pasar

Kabar tentang dugaan penyelidikan ini menimbulkan ketakutan di pasar kripto, terlebih pada Bitcoin sebagai aset utama pada industri kripto saat ini.

Berita ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar, yang mengakibatkan penurunan harga Bitcoin yang sempat menembus level US$66.000 setelah rumor tersebut beredar.

Penurunan Harga Bitcoin Pasca Klaim WSJ

Dampak ini mengingatkan pasar pada gejolak yang terjadi ketika Binance dan CEO-nya, Changpeng Zhao, didakwa melanggar undang-undang pencucian uang, yang juga mengguncang pasar saat itu.

Di tengah situasi ini, Ardoino menegaskan kembali bahwa Tether akan tetap beroperasi secara transparan dan mendukung stabilitas pasar kripto.

Dengan klarifikasi ini, pihaknya berharap dapat meredakan kekhawatiran pasar dan memulihkan kepercayaan terhadap Tether stablecoin USDT di tengah situasi yang tidak pasti. [dp]

Artikel telah tayang di Blockchainmedia

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2024 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.