Blockchainmedia - Sentimen positif terhadap Bitcoin (BTC) di kalangan investor institusi semakin menguat. Dalam lima bulan terakhir, posisi short bersih pada CME Bitcoin Futures menurun drastis hingga 75 persen, mengindikasikan bahwa para institusi tidak lagi bertaruh melawan Bitcoin.
Hal ini menjadi sinyal penting bagi masa depan BTC, terlebih dengan berbagai faktor makroekonomi seperti penyesuaian suku bunga oleh The Fed yang mendorong sentimen lebih optimis di pasar.
CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menjelaskan bahwa penurunan signifikan dalam aktivitas short ini dapat diartikan sebagai tanda bahwa investor institusi mungkin mulai bersikap lebih bullish terhadap Bitcoin.
“Ini menunjukkan bahwa institusi tidak lagi dengan agresif bertaruh melawan Bitcoin,” katanya dalam sebuah tweet.
Pandangan ini juga didukung oleh situasi makroekonomi global yang terus berubah, termasuk keputusan terkait kebijakan suku bunga oleh bank sentral AS.
Inflow Institusi Meningkat di Pasar ETF Bitcoin
Laporan penelitian terbaru dari Coinbase juga mendukung tren bullish ini, dengan menyoroti peningkatan aliran modal institusi ke ETF BTC spot di AS.
Berdasarkan pengajuan laporan 13-F kuartal kedua 2024, terdapat kenaikan signifikan dalam kepemilikan ETF Bitcoin oleh institusi. Coinbase melaporkan bahwa proporsi kepemilikan institusi meningkat dari 21,4 persen pada kuartal pertama menjadi 24,0 persen di kuartal kedua 2024.
Kenaikan signifikan juga terlihat dalam kategori investment advisor, yang naik dari 29,8 persen menjadi 36,6 persen.
Hal ini menandakan minat yang semakin besar dari perusahaan manajemen kekayaan, seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley, yang masing-masing menambah kepemilikan ETF Bitcoin sebesar US$412 juta dan US$188 juta.
Ini menjadi tanda bahwa lembaga keuangan besar mulai menganggap Bitcoin sebagai aset yang serius, meskipun volatilitas harga masih cukup tinggi.
Arus Masuk yang Konsisten
Meskipun harga BTC mengalami penurunan selama kuartal tersebut, dengan BTC yang turun dari US$70.700 ke US$60.300, arus masuk bersih ke ETF Bitcoin spot tetap stabil, mencapai US$2,4 milyar.
Total aset yang dikelola (AUM) pada ETF Bitcoin spot memang menurun dari US$59,3 milyar menjadi US$51,8 milyar, namun fakta bahwa investor terus memasukkan modal mereka ke dalam produk ETF ini menandakan optimisme jangka panjang.
Sementara itu, bursa kripto Coinbase melihat tren ini sebagai indikator yang menjanjikan, khususnya karena ETF memberikan akses bagi modal baru ke pasar Bitcoin.
“Kami berpikir bahwa arus masuk ETF yang terus berlanjut selama Bitcoin berkinerja buruk bisa menjadi indikator positif dari minat yang berkelanjutan terhadap kripto dari sumber modal baru yang diberikan akses oleh ETF,” ungkap Coinbase dalam laporannya.
Minat yang Terus Berkembang di Kalangan Institusi
Fenomena peningkatan arus masuk ke ETF Bitcoin spot, meski harga mengalami penurunan, menunjukkan bahwa lembaga keuangan besar, termasuk penasihat investasi dan perusahaan manajemen kekayaan, mulai melihat potensi jangka panjang dari Bitcoin.
Dengan pertumbuhan minat ini, ada harapan bahwa adopsi lebih luas dari institusi akan terus meningkatkan stabilitas dan likuiditas pasar kripto, yang selama ini dikenal volatil.
Selain itu, data menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan yang mulai melihat ETF BTC sebagai instrumen investasi strategis untuk mengakses pasar kripto. Ini dapat menjadi katalis bagi perkembangan lebih lanjut dalam ruang keuangan tradisional dan kripto.