
Silakan coba pencarian lain
Oleh: Eldo R
Investing.com - Diversifikasi aset merupakan salah satu cara untuk tetap memperoleh hasil investasi sekaligus mengurangi risiko kerugian. Langkah ini juga penting dilakukan untuk menyikapi dampak market bearish.
Diversifikasi juga dapat dipraktekkan dalam dunia kripto. Saat kondisi bitcoin tidak ramah, maka investor bisa memanfaatkan peluang lewat alternative coin (altcoin) atau banyak trader bilang "koin micin". Tentunya pemilihan koin harus disesuaikan dengan profil risiko yang akan diambil.
Gabriel Rey, CEO Triv menjelaskan dengan kondisi market yang sekarang disarankan untuk tidak memegang alt coin terlebih dulu karena bukan alt coin season. Misalnya, bitcoin dump mencapai 6%, maka alt coin bisa terjun lebih parah hingga lebih dari 25%.
"Disarankan untuk akumulasi bitcoin dan ethereum dalam kondisi market yang seperti sekarang," kata Gabriel kepada Investing, Jumat (27/5).
Meski demikian, Gabriel menjelaskan saat ini bitcoin belum ada tanda rebound. Terlebih, melihat data on chain dan traffic exchange yang terus menurun dari awal 2022. Terlebih dengan sentimen negatif dari The Fed yang akan menaikkan suku bunga.
Rule of thumb (aturan), yang dipegang para veteran kripto adalah tidak membeli altcoin dimasa bitcoin dalam kondisi bearish. Trader Tokocrypto, Afid Sugiono berpandangan pemahaman itu masih relevan, namun ada hal yang lebih spesifik lagi, di mana investor masih bisa melakukan trading altcoin di saat bitcoin sideway atau turun.
"Investor harus memahami lebih dalam soal BTCD atau BTC Dominance," jelas Afid kepada Investing, Jumat (27/5).
BTCD ini menggambarkan rasio antara kapitalisasi pasar Bitcoin dan aset kripto lainnya secara keseluruhan. Melalui BTCD, investor dapat mengetahui posisi tren altcoin di pasar kripto. Metrik Bitcoin Dominance dapat dilihat di situs CoinMarketCap.
Jadi, singkatnya apabila nilai BTCD mengalami peningkatan, maka altcoin akan mengalami penurunan terhadap Bitcoin. Sebaliknya, ketika nilai BTCD mengalami penurunan, maka secara keseluruhan nilai altcoin mengalami uptrend terhadap Bitcoin. Namun, ada pula kondisi di mana BTC turun, altcoin stabil dan berpeluang untuk mendapat profit.
Sekali lagi, dengan memahami Bitcoin dominance dapat membantu para investor menentukan berapa banyak modal yang harus dialokasikan untuk altcoin dan strategi mereka dalam trading.
Di samping itu, Afid melihat saat ini cukup bagus untuk melakukan trading di altcoin daripada Bitcoin dan aset kripto besar lainnya. Beberapa altcoin masih potensial terlebih sudah ada yang mencapai kenaikan harga yang signifikan Namun, hal yang perlu dipahami adalah investor harus melakukan riset terlebih dahulu (DYOR) sebelum melakukan investasi dengan alt coin dan juga peluang reward serta staking dalam koin tersebut. Pelajari juga fundamental dan roadmap project kripto tersebut.
Pelaku pasar kini cenderung perlahan mengakumulasi altcoin, utamanya ADA (ADA/USD) dan DOT (DOT/USD)untuk memitigasi risiko BTC. Kemudian, Kava (KAVA/USD) yang tumbuh 14,99% dalam 24 jam terakhir pada Rabu (25/5) menjelang perilisan upgrade Kava 10.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, yakin potensi kenaikan harga KAVA masih terus berlanjut. Alasannya, KAVA masih tetap akan meluncurkan mainnet Kava 10 yang digelar 25 Mei ini.
"Sentimen positif KAVA terus menguat. Kemungkinan besar level support KAVA akan meningkat dari $ 2,3 menjadi $ 2,8. KAVA masih dapat bergerak menuju harga sekitar $ 4 atau naik 76% dalam beberapa hari ke depan," kata Afid.
Menurut Afid, mainnet Kava 10 sudah lama ditunggu investor, karena akan menghubungkan dua ekosistem terdesentralisasi terbesar antara Ethereum dan Cosmos. Tentu akan menciptakan lonjakan aktivitas di jaringan Kava.
Peringkat KAVA di CoinMarketCap pada Jumat (27/5) pukul 12.00 WIB adalah #87, dengan kapitalisasi pasar USD 482.267.882. Pasokan yang beredar 198.131.689 koin KAVA dan maksimal pasokan tidak tersedia.
Selain KAVA, Afid juga menambahkan sejumlah aset kripto yang berpotensi bullish di pekan keempat bulan Mei ini. Diantaranya, THORChain (RUNE/USD), IoTeX (IOTX/USD), Loopring (LRC/USD) dan Fantom (FTM/USD).
Afid kembali mengingatkan bahwa ada tiga situasi makroekonomi yang saat ini membuat market kripto tertekan dan belum menunjukan bull run-nya. Tiga hal tersebut adalah inflasi tinggi di sejumlah negara, potensi resesi ekonomi dan kebijakan moneter hawkish The Fed.
"Menyikapi hal tersebut, investor akan bergerak menuju aset yang lebih aman. Namun, ada sedikit kecenderungan investor akan mengambil sikap akumulasi buy the dip yang mungkin bisa menopang laju kripto di jangka pendek," terangnya.
Bitcoin (BTC) telah mencapai rekor tertinggi baru minggu ini. Namun bukan dalam dolar AS, tetapi terhadap pesaing lamanya, Bitcoin Cash (BCH). Melansir data dari Cointelegraph...
Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy telah menambah kepemilikan Bitcoin (BTC), menegaskan kembali pandangan bullish CEO Michael Saylor tentang aset digital meskipun ada...
Pergerakan market aset kripto memasuki tengah pekan ini, masih terlihat stagnan, namun cenderung menurun. Sejak awal pekan, tidak banyak pergerakan market yang mengejutkan, baik...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.