Cryptoharian – Bitcoin (BTC), mata uang kripto utama saat ini telah anjlok di kisaran angka US$ 58.000. Berdasarkan data dari Coingecko, harga saat ini untuk Bitcoin adalah US$ 58.190, yang mencerminkan penurunan sebesar 1,1 persen dalam 24 jam.
Melihat pergerakan turun ini, analis populer di kalangan komunitas kripto bernama ‘Jelle’ pun memberikan update risetnya. Via platform X, ia menjelaskan bahwasanya Bitcoin telah menunjukkan pergerakan harga yang tidak menentu selama beberapa bulan terakhir.
Menurutnya, saat ini Bitcoin berada di sekitar level US$ 58.000, yang menjadi titik penting bagi para investor.
“Bitcoin turun ke angka US$ 58.000, dengan peluang pemangkasan suku bunga 50 bps meningkat menjadi sekitar 50 persen,” ungkap Jelle.
Dia mengatakan, harga Bitcoin kemungkinan akan membentuk level harga mingguan terendah lebih cepat dari biasanya. Selain itu, dirinya beropini bahwa jika suku bunga benar-benar dipotong, maka hal tersebut dapat memberikan dorongan kuat bagi Bitcoin untuk naik lebih tinggi.
“Jika dipangkas, maka kita akan bisa segera melihat harga tertinggi baru,” ujarnya.
Baca Juga: Apakah Pemangkasan Suku Bunga Memang Dapat Perbaiki Harga Pasar Kripto?
Pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps dapat membuat pasar lebih cair, yang artinya lebih banyak uang akan beredar. Ini bisa menguntungkan aset berisiko seperti Bitcoin, karena lebih banyak orang mungkin bersedia berinvestasi. Dengan suku bunga yang rendah, biaya pinjaman juga akan turun, dan bisa mendorong lebih banyak uang masuk ke pasar kripto.
Sementara itu analis lain bernama Michael van de Poppe juga turut memberikan pendapatnya mengenai pergerakan BTC baru-baru ini. Dari apa yang ia lihat, Bitcoin akan turun ke angka US$ 57.000 sebelum naik kembali. Berdasarkan analisanya, meskipun Bitcoin mengalami penurunan namun kemungkinan besar harga akan bertahan di level support US$ 57.000, untuk persiapan akan lonjakan.
“Bitcoin tidak likuid, tapi berjalan sesuai perkiraan saya. Dari sini saya melihat harga akan turun ke US$ 57.000 sebagai support dan bakal lanjut dengan pergerakan naik,” kata Poppe.
Ia juga menunjukkan bahwa Bitcoin bisa saja mengikuti tren emas, yang baru-baru ini mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH). Kendati demikian, jika benar BTC mengikuti tren aset emas maka rekor baru akan tercipta pada Oktober mendatang.
“Emas membuat ATH baru dan Bitcoin diperkirakan bakal mengikuti jalur itu. ATH baru akan muncul di bulan Oktober mendatang,” pungkas Poppe.