Cryptoharian – Dalam 30 hari terakhir, beberapa altcoin seperti Hedera (HBAR), Stellar (XLM), Ripple (XRP), Algorand (ALGO) dan Cardano (ADA) telah mencatatkan kenaikan harga yang luar biasa, bahkan mencapai lebih dari 250 persen. Kenaikan ini memicu antusiasme di kalangan investor, namun di satu sisi juga memunculkan pertanyaan besar, yakni apakah kenaikan akan berlanjut atau akan ada pembalikan arah.
Melansir dari cointelegraph.com, salah satu kenaikan ini adalah keyakinan bahwa altcoin-altcoin tersebut sebelumnya diperdagangkan di bawah nilai sebenarnya, sehingga memiliki ruang untuk naik. Namun, banyak yang memperingatkan bahwa kenaikan besar ini mungkin lebih didorong oleh spekulasi daripada faktor fundamental.
Hal ini terlihat dari meningkatnya penggunaan leverage oleh para trader. Menurut data dari Coinglass, tingkat pendanaan (funding rate) untuk kontrak berjangka altcoin naik secara signifikan, dengan trader bullish membayar 4 persen hingga 6 persen per bulan untuk mempertahankan posisi leverage mereka. Biaya ini terasa wajar selama harga terus naik, tetapi jika pasar mulai stagnan atau turun, biaya tersebut bisa menggerus keuntungan trader.
Apakah Leverage Kali Ini Berlebihan?
Walaupun penggunaan leverage saat ini cukup tinggi, masih jauh di bawah level ekstrem yang pernah terjadi. Sebagai contoh, pada Februari lalu, beberapa altcoin mencatat tingkat pendanaan hingga 25 persen. Level setinggi itu biasanya tidak akan bertahan lama, karena trader arbitrase akan segera memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan tanpa resiko besar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Naik, Pemegang Jangka Panjang Mulai Kurangi Saldo
Data terbaru menunjukkan bahwa meskipun tingkat pendanaan untuk altcoin sekelas ADA dan XRP lebih tinggi dibandingkan enam bulan terakhir, angka ini masih lebih rendah dari puncaknya dalam 12 bulan terakhir. Ini memberikan sedikit harapan bahwa ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut masih ada. Namun, sejarah juga mengajarkan bahwa tingkat pendanaan yang tinggi sering kali menjadi tanda akhir dari tren naik, bukan awal.
Menariknya, altcoin menunjukkan performa yang jauh lebih agresif dibandingkan dua mata uang kripto utama, yakni Bitcoin dan Ethereum. Meskipun Bitcoin dan Ethereum masing-masing mengalami kenaikan harga sebesar 39 persen dan 49 persen dalam sebulan terakhir, tingkat pendanaan mereka hanya sekitar 2,5 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan altcoin, yang berkisar antara 4 hingga 6 persen.
Perbedaan ini disebabkan oleh banyaknya instrumen keuangan alternatif untuk Bitcoin dan Ethereum, seperti futures, opsi dan ETF yang membuat trader tidak terlalu bergantung pada leverage.
Selain itu, fenomena koin meme juga mempengaruhi tren ini. Token seperti Goatseus Maximus (GOAT), NEIRO dan Cat in Dog’s World (MEW) sempat mencatat kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1 miliar, meskipun nilainya sangat spekulatif. Lonjakan koin meme ini menciptakan euforia, yang juga meningkatkan perhatian pada altcoin yang memiliki proyek nyata dan komunitas yang kuat.
Kendati demikian, apakah valuasi tinggi ini masuk akal atau hanya tren sementara masih menjadi perdebatan.