Investing.com - Harga minyak kembali pulih pada Rabu (22/04) pagi setelah minyak WTI/USDAS bergerak menguat pasca anjlok selama dua hari terakhir di tengah kegelisahan pasar menghadapi kelebihan pasokan akibat wabah covid-19.
Setelah jatuh ke wilayah negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah menurut laporan Reuters Rabu (22/04) pagi, harga minyak mentah AS pun berbalik naik 9,68% ke $12,69 per barel Rabu (22/04) pagi pukul 09.51 WIB mengutip data Investing.com dan minyak mentah XBR/USD anjlok 4,09% di $18,54 per barel.
Harga minyak telah anjlok lebih dari 70% tahun ini akibat dampak covid-19 telah memangkas permintaan dunia, mulai dari bahan bakar jet hingga bensin kendaraan, sementara tangki penyimpanan di seluruh dunia terus mengisi dengan cepat.
Volatilitas di pasar minyak telah mendorong CME Group (NASDAQ:CME), bursa komoditas terbesar di dunia, untuk menaikkan margin pada kontrak berjangka minyak mentah.
Katalis positif bagi harga minyak, Senat AS Selasa setempat menyetujui anggaran dana stimulus bantuan hampir senilai $500 miliar bagi ekonomi AS dan rumah sakit yang membutuhkan.
"Pasar global tengah berjuang mati-matian menghadapi anjloknya permintaan yang sementara tapi luar biasa karena pandemi covid-19," kata Stephen Innes, ahli strategi pasar global di AxiCorp. Ia juga memperingatkan bahwa harga minyak bisa jatuh lebih jauh karena kapasitas penyimpanan terus bertambah.