Meski Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Belum Berencana Turunkan Harga BBM

Diterbitkan 21/04/2020, 20/41
© Reuters.

Oleh Arry Raymond

Investing.com - Anjloknya harga minyak global dalam sebulan terakhir memicu pertanyaan mengapa harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih normal, padahal sejumlah negara telah mengurangi harga jualnya, seperti yang terjadi di Malaysia.

Terlebih pada hari Selasa, untuk kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI/USD), harga minyak mentah sudah berada di bawah nol atau minus $37,63 per barel, walaupun disisi lain untuk perdagangan spot masih dikisaran $20.

Namun sebagai perbandingan dengan harga di Malaysia, dikutip dari The Star, yang dirubah sepekan sekali berdasarkan keputusan Kementerian Keuangan.

Berikut harga BBM per liter di Malaysia
~ RON 97: RM 1,55 atau Rp 5.507
~ RON 95: RM 1,25 atau Rp 4.441
~ Diesel: RM 1,43 atau Rp 5.080
(kurs Rp 3.553)

Sedangkan harga BBM yang dijual di SPBU Pertamina
~ Pertalite (RON 90) Rp 7.650
~ Pertamax (RON 92) Rp 9.000
~ Pertamax Turbo (RON 98) Rp 9.850
~ Dexlite Rp 9.500
~ Pertamina Dex Rp 10.200

Pertanyaan yang kemudian timbul, apa yang menjadi penyebab bedanya harga di kedua negara.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu dalam keterangan tertulis yang dirilis Selasa (21/04) menyatakan hal itu disebabkan adanya keputusan Menteri ESDM tentang Formula Harga dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Menurut Said Didu, harga BBM di Indonesia didasarkan pada harga rata-rata produk kilang minyak di Singapura (MOPS - Mean Oil Platts Singapore) dan hanya dapat ditinjau setiap dua bulan, yaitu setiap tanggal 24 pada bulan genap.

"Berdasarkan Kepmen itu maka harga BBM di Indonesia tidak lagi terkait dengan penurunan harga minyak mentah dunia, tetapi tergantung harga minyak hasil kilang Singapura,"

Namun Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa harga minyak mentah yang turun sampai minus $37 itu adalah West Texas Intermediate, sementara Indonesia menggunakan acuan Mean of Platts Singapore (MOPS) yang berbasiskan minyak XBR/USD, dalam keterangan persnya.

Sampai hari Selasa, harga minyak mentah Brent masih stabil dikisaran $22.

Sementara Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan alasan harga BBM tidak turun karena sebagai BUMN Pertamina tak mungkin menghentikan operasi kilang dan produksi di hulu serta ada kewajiban harus memprioritaskan penyerapan produksi dalam negeri.

"Kita prioritaskan crude dalam negeri yang secara overall memang lebih mahal," ungkap Nicke.

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2025 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.