Akuisisi Hess Corp oleh Chevron senilai $53 miliar yang telah diantisipasi saat ini sedang dalam masa penundaan karena panel arbitrase yang belum lengkap, yang diperlukan untuk menentukan apakah Exxon Mobil memiliki hak penolakan pertama atas operasi Hess di Guyana. Penjualan tersebut tidak dapat dilanjutkan karena penunjukan arbiter ketiga dan terakhir belum dilakukan, meskipun kasus ini telah diajukan tiga bulan yang lalu.
Dua arbiter yang telah ditunjuk oleh masing-masing pihak yang bersengketa belum menyepakati arbiter ketiga, yang menyebabkan penundaan yang mungkin akan mendorong keputusan melampaui tahun ini, bertentangan dengan perkiraan awal Hess. Ketidakpastian ini telah menyebabkan saham Chevron turun 7,8% sejak pengumuman kesepakatan tersebut.
Kamar Dagang Internasional, yang mengawasi panel arbitrase, belum memberikan komentar mengenai jadwal penunjukan atau proses pengambilan keputusan. Meskipun Hess tetap berharap akan ada keputusan pada akhir 2024, para ahli hukum mengindikasikan bahwa waktu untuk keputusan arbitrase internasional dapat sangat bervariasi.
Akuisisi ini, jika disetujui, akan memberikan Chevron 30% saham di konsorsium minyak Guyana yang telah menemukan cadangan minyak yang signifikan dan diperkirakan akan memproduksi 1,3 juta barel per hari pada tahun 2027. Konsorsium tersebut saat ini dipimpin oleh Exxon dengan 45% saham, diikuti oleh Hess dengan 30% saham, dan CNOOC dengan 25% saham sisanya.
Inti dari perselisihan ini terletak pada apakah hak preemption Exxon, sesuai dengan perjanjian operasi bersama (JOA) konsorsium, berlaku untuk akuisisi total yang diusulkan Chevron atas Hess. Exxon berpendapat bahwa maksud di balik JOA harus dipertimbangkan, merujuk pada kasus serupa pada tahun 2017 di mana Exxon menang di Kanada berdasarkan maksud dari perjanjian tersebut.
Para pemegang saham Hess secara tipis menyetujui penjualan tersebut, dan Komisi Perdagangan Federal AS belum menangani masalah antimonopoli. Sementara itu, bahasa yang tepat dari JOA yang bersifat rahasia itu masih dirahasiakan oleh Exxon dan Hess.
Hasil dari arbitrase juga dipengaruhi oleh penilaian aset Hess di Guyana, yang dapat mempengaruhi apakah hak penolakan pertama Exxon dipicu berdasarkan penawaran dari Chevron. Kedua belah pihak belum mengungkapkan valuasi aset masing-masing.
Reuters berkontribusi dalam artikel ini.Artikel ini diterjemahkan dengan bantuan kecerdasan buatan. Untuk informasi lebih lanjut, mohon pelajari Syarat dan Ketentuan kami.