
Silakan coba pencarian lain
Oleh Gina Lee
Investing.com - Harga minyak turun pada hari Kamis (20/01) setelah mencapai level tertinggi 2014. Namun, permintaan bahan bakar yang kuat dan pasokan yang ketat tetap menjadi faktor yang dapat membatasi kerugian di tengah aksi ambil untung investor.
Harga minyak Brent turun 0,25% menjadi $88,22 per barel pada pukul 13.09 WIB, setelah mencapai $89,13, level tertinggi sejak Oktober 2014, selama sesi sebelumnya. Harga minyak WTI turun tipis 0,06% menjadi $85,75 per barel.
"Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan minyak global berada di jalur untuk mencapai tingkat pra-pandemi," kata analis bank ANZ dalam catatan.
"Gangguan pasokan jangka pendek juga membantu memperketat pasar. Brent berjangka menguat tajam setelah laporan pipa minyak utama yang mengalir dari Irak ke Turki rusak akibat ledakan."
Ledakan Selasa di dekat pipa Kirkuk-Ceyhan di Turki Tenggara menghentikan pasokan minyak mentah. Namun, pasokan melalui pipa telah dilanjutkan, ungkap para pejabat sehari kemudian.
Kekhawatiran pasokan di tempat lain tetap meningkat, setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, negara produsen terbesar ketiga Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), awal pekan ini.
Ketegangan antara Rusia dan AS atas Ukraina juga tetap tinggi, pasalnya ada kehadiran pasukan Rusia dengan jumlah yang besar di dekat perbatasan dengan Ukraina. Kekhawatiran mengenai potensi konflik bersenjata dan gangguan pasokan berikutnya juga meningkat.
Pemulihan luas dalam permintaan bahan bakar secara global, dikombinasikan dengan pengetatan pasar, juga menambah kesulitan cairan hitam ini. OPEC dan mitranya (OPEC+) tengah berusaha untuk mencapai target peningkatan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari (bph). Beberapa investor juga memperkirakan bahwa reli minyak dapat berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, di mana harga bisa mencapai $100.
Sementara itu, pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute hari Rabu menunjukkan peningkatan sebanyak 1,404 juta untuk pekan terakhir 7 Januari. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan sebanyak 1,367 juta barel, dan penurunan sebanyak 1,077 juta barel tercatat selama minggu lalu.
Investor sekarang menunggu pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi (EIA) AS, yang akan dirilis hari ini.
Investing.com - Futures emas lebih rendah pada masa dagang Asia pada Kamis.Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada...
Investing.com - Futures minyak mentah lebih tinggi selama sesi Asia pada Kamis.Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Juli diperdagangkan pada...
Investing.com - Futures minyak mentah lebih tinggi pada jam dagang AS pada Rabu.Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Juli diperdagangkan pada...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.