Investing.com - Harga minyak sedikit bergerak di perdagangan Asia pada Selasa (12/09). Pasar menunggu perkiraan pasokan dan permintaan dari laporan OPEC yang akan dirilis hari ini, meskipun optimisme atas pengurangan pasokan baru-baru ini membuat harga mendekati level tertinggi 10 bulan.
Investor juga gelisah sebelum data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini, yang kemungkinan akan menentukan nada kebijakan untuk rapat Federal Reserve minggu depan. Dolar menguat ke level tertinggi enam bulan untuk mengantisipasi data tersebut.
Harga minyak masih dibantu oleh peningkatan yang kuat selama seminggu terakhir, terutama oleh pengurangan pasokan yang lebih besar dari negara produsen utama Arab Saudi dan Rusia. Pemangkasan tersebut membantu menghilangkan beberapa kesuraman atas memburuknya kondisi ekonomi global, yang dikhawatirkan oleh traders dapat mengurangi permintaan.
Harga minyak Brent bergerak tipis di $90,65 per barel, sementara minyak WTI stabil di $87,33 per barel pukul 08.09 WIB.
Laporan OPEC akan rilis
Pasar minyak saat ini fokus ke laporan bulanan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang akan dirilis hari ini.
Grup ini diharapkan akan memberikan lebih banyak isyarat soal pasokan, terutama dalam menghadapi pemangkasan terbaru oleh Arab Saudi dan Rusia. Tiap perkiraan mengenai permintaan akan menjadi fokus, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa meningkatnya inflasi akan mengundang lebih banyak kenaikan suku bunga dari bank-bank sentral utama.
Perkiraan dari China juga akan diawasi, di tengah berkurangnya spekulasi bahwa negara akan mendorong permintaan minyak ke rekor tertinggi tahun ini. Meskipun impor minyak China sebagian besar tetap kuat tahun ini, aktivitas ekonomi yang mendingin di negara tersebut telah meningkatkan kekhawatiran atas permintaan bahan bakar lokal.
Namun, data ekonomi baru ini menunjukkan beberapa perbaikan di China, terutama dalam hal inflasi dan aktivitas pinjaman, karena pemerintah terus memberikan dukungan moneter.
Selain OPEC, International Energy Agency juga akan merilis laporan bulanan pada hari Rabu.
Kuatnya dolar membebani jelang rilis data IHK
Meskipun greenback mengalami sedikit pelemahan minggu ini, greenback tetap mendekati level tertinggi enam bulan saat pasar masih khawatir akan meningkatnya lagi inflasi AS.
Data hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan inflasi indeks harga konsumen tumbuh lebih tinggi di bulan Agustus dibanding bulan Juli, di tengah belanja konsumen yang kuat dan kenaikan biaya bahan bakar.
Naiknya inflasi bisa menimbulkan pandangan yang lebih hawkish untuk Federal Reserve, dengan kenaikan suku bunga oleh bank sentral yang diperkirakan akan membebani aktivitas ekonomi dalam beberapa bulan mendatang.
Dolar yang lebih kuat juga menghambat permintaan minyak karena membuat minyak menjadi lebih mahal bagi para buyers internasional.
Komoditas pagi, nikel naik 2,14% pada penutupan dini hari, timah turun 1,96% Jumat di ICE London, bijih besi naik 1,14% Senin kemarin dan tembaga turun 0,02% pukul 09.06 WIB.
Lainnya karet mencapai 143,30 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat 156,00, kakao AS naik 0,41% hingga dini hari, minyak sawit sentuh 3.730,00, dan kacang kedelai turun 0,09% pukul 09.07 WIB.
Kopi robusta di London berada di 2.433,0, kopi AS naik 2,79% dan gas alam stabil.