Breaking News
Investing Pro 0
💎 Temukan Saham Undervalued Tersembunyi di Semua Pasar Mulai

Harga Minyak Naik, Pencabutan Lockdown China Bantu Prospek Permintaan

Komoditas 19/09/2022 08:10
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Artikel ini telah tersimpan di Item Tersimpan anda
 
© Reuters.
 
LCO
+0,01%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
CL
+0,09%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
Copper
+0,29%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
NG
-3,47%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
CC
+0,24%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
RC
+0,00%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 

Oleh Ambar Warrick

Investing.com - Harga minyak memulai minggu dengan catatan yang positif tatkala pencabutan pembatasan COVID di kota besar China mendorong optimisme atas pemulihan permintaan di negara importir minyak mentah terbesar dunia itu.

Kota besar China Chengdu - yang merupakan kota terbesar yang menghadapi pembatasan COVID setelah Shanghai awal tahun ini - akan mulai mengurangi pembatasan dua minggu mulai Senin. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di kota tersebut, dengan dibukanya kembali transportasi umum dan pribadi kemungkinan membantu permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 1% di $92,50 per barel, sementara harga minyak WTI naik 1,2% ke $85,81 per barel pukul 07.49 WIB. Kedua kontrak pulih dari kerugian tiga minggu berturut-turut, di tengah kekhawatiran atas kemungkinan resesi global.

Harga minyak anjlok dari level tertinggi yang dicapai awal tahun ini, akibat pembatasan di China, ditambah dengan kenaikan inflasi dan suku bunga sangat merusak prospek permintaan tahun ini. Permintaan China khususnya sangat menderita karena produksi industri dihentikan di beberapa pusat wilayah utama.

Kelebihan pasokan yang disebabkan oleh penurunan yang stabil dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS, dan peningkatan pasokan oleh Rusia, juga menarik harga dari level tertinggi tahunan.

Fokus minggu ini yakni rapat Federal Reserve AS, di mana bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dan memberi sinyal pengetatan lebih lanjut yang akan datang. Langkah ini juga diperkirakan setelah data inflasi AS tinggi pada bulan Agustus, mengindikasikan bahwa tekanan inflasi di negara itu belum mereda.

Kedua faktor ini akan sangat membebani pertumbuhan ekonomi, berpotensi merugikan permintaan minyak mentah di negara tersebut. Hal ini juga diperkirakan akan meningkatkan dolar, membuat minyak mentah lebih mahal bagi importir luar negeri.

Harga minyak turun tajam pekan lalu setelah data inflasi AS, begitu pula spekulasi atas peningkatan pasokan Rusia juga membebani sentimen.

Namun, permintaan minyak global diperkirakan akan menguntungkan saat memasuki musim dingin, di mana harga gas alam yang tinggi mendorong lebih banyak negara untuk mengadopsi penggunaan minyak untuk tujuan pemanasan. Lainnya, karet turun 0,96 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London jatuh 1,5%, kakao AS turun 0,8% hingga Sabtu. Serta, kopi robusta di London mencapai 2.207,00 pada Jumat dan gas alam turun 2,52% di 9,053 pukul 11.46 WIB.

Permintaan bensin AS juga telah menunjukkan ketahanan sepanjang tahun ini, dan diperkirakan akan tetap stabil dalam beberapa bulan mendatang.

Terakhir, nikel naik 5,5% ke 24.333,00 hingga perdagangan Sabtu, timah naik 1,57% di 21.380,00 di ICE London pada penutupan Jumat, dan tembaga turun 0,48% pukul 11.44 WIB.

Harga Minyak Naik, Pencabutan Lockdown China Bantu Prospek Permintaan
 

Artikel Terkait

Tambahkan Komentar

Panduan Komentar

Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan: 

  • Perkaya percakapan
  • Jaga fokus dan hindari keluar jalur. Publikasikanlah hanya materi yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
  • Hargai orang lain. Setiap opini, bahkan opini negatif sekali pun, dapat disampaikan secara positif dan diplomatis.
  • Gunakan gaya penulisan baku. Gunakan tanda baca dan huruf besar/kecil dengan sesuai.
  • CATATAN: Tautan dan pesan spam dan/atau bersifat promosi dalam komentar akan dihapus.
  • Hindari melontarkan kata-kata kasar, fitnah, atau serangan pribadi terhadap penulis atau pengguna lain.
  • Komentar harus dalam Bahasa Indonesia.

Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.

Tulis pendapat Anda di sini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
Kirim juga ke :
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Terima kasih atas komentar Anda. Harap diperhatikan bahwa seluruh komentar akan berstatus tunggu hingga mendapatkan persetujuan dari moderator. Karenanya, akan ada jeda waktu sebelum komentar tersebut ditampilkan di situs web kami.
Komentar (1)
Wawan Irawan
Wawan Irawan 19/09/2022 10:19
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
ᴍᴜʜᴀᴍᴍᴀᴅ ғᴀʜᴍɪ ʀᴀᴍᴀᴅʜᴀɴ
ᴍᴜʜᴀᴍᴍᴀᴅ ғᴀʜᴍɪ ʀᴀᴍᴀᴅʜᴀɴ 19/09/2022 10:19
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Hallo pak lagi Ada Transaksi di sektor minyak ya pak?
Roby Adimas Wijaya
Roby Adimas Wijaya 19/09/2022 10:19
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Selamat siang pak, Salam kenal pak saya Dimas konsultan Bisnis Agrodana Futures Bandung🙏
Roby Adimas Wijaya
Roby Adimas Wijaya 19/09/2022 10:19
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Selamat siang pak, Salam kenal pak saya Dimas konsultan Bisnis Agrodana Futures Bandung🙏
Roby Adimas Wijaya
Roby Adimas Wijaya 19/09/2022 10:19
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Selamat siang pak, Salam kenal pak saya Dimas konsultan Bisnis Agrodana Futures Bandung🙏
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Tambahkan Grafik untuk Berkomentar
Konfirmasi Blokir

Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?

Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.

%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda

Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.

Laporkan komentar ini

Menurut saya, komentar ini:

Komentar diberi tanda bendera

Terima Kasih!

Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Daftar dengan Google
atau
Daftar dengan Email