Harga emas turun selama sesi perdagangan di Amerika Utara meskipun Dolar AS menguat di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi. XAU/USD diperdagangkan pada $2.486,97 per 13.34 WIB.
Data terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan aktivitas bisnis mengalami kontraksi. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa PMI Manufaktur untuk bulan Agustus tetap berada di bawah level 50, yang menandakan adanya kontraksi. Namun, sub-komponen Ketenagakerjaan dalam laporan tersebut mengalami sedikit perbaikan, memberikan sedikit kelegaan bagi para pejabat Federal Reserve (Fed).
Meskipun hasil imbal obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun menjadi 3,84%, harga emas hanya pulih sebentar dari penurunan sebelumnya. Ketua Fed, Jerome Powell, dalam pidatonya di Jackson Hole, mengungkapkan bahwa risiko pasar tenaga kerja AS cenderung meningkat, dan saat ini menjadi prioritas utama selain dari inflasi yang belakangan mulai mereda.
Fed Rate Monitor milik Investing.com menunjukkan pasar memperkirakan peluang 58% bahwa Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September, sekitar 2 minggu lagi. Hal ini diharapkan memberikan angin segar bagi emas, sementara Dolar AS mungkin menghadapi tekanan. Sebanyak 42% trader memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Menurut analis di Commerzbank, jika laporan pekerjaan AS menunjukkan pelemahan yang signifikan, spekulasi tentang resesi AS dan pemotongan suku bunga yang lebih cepat akan muncul kembali, yang dapat memberikan dukungan lebih lanjut bagi harga emas.
Minggu ini, kalender ekonomi AS akan dipenuhi dengan rilis data penting, termasuk JOLTS job openings, laporan perubahan tenaga kerja nasional ADP, dan angka Nonfarm Payrolls (NFP).
Angka JOLTS untuk bulan Juli diperkirakan mencapai 8,10 juta, turun dari 8,184 juta pada bulan Juni. Sementara itu, laporan ADP untuk bulan Agustus diperkirakan menunjukkan peningkatan dari 122K menjadi 150K, dan angka NFP diharapkan naik dari 114K menjadi 163K, dengan tingkat pengangguran diprediksi turun dari 4,3% menjadi 4,2%.