Investing.com - Harga emas mulai beranjak turun pada Selasa (20/02). Logam mulia ditutup menguat saat akhir perdagangan Senin (19/02) kemarin pasca jalani empat sesi terakhir di zona hijau mulai Selasa (14/02) pekan lalu.
Harga emas spot turun 0,08% di $2.016,20/oz dan emas berjangka turun 0,1% di 2.027,50 pukul 06.58 WIB menurut data Investing.com.
Kedua logam mulia sempat berakhir positif di sesi perdagangan Senin (19/02).
Emas kemungkinan akan menghadapi support di $1.996,40 dan resistance di $2.034,30.
Indeks Dolar AS yang memantau kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun tipis 0,03% dan diperdagangkan di 104,15.
Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret jatuh 1,86% dan diperdagangkan di $23,04 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret naik 0,68% dan diperdagangkan di $3,81 per pon.
Pada awal pekan, harga emas naik di perdagangan Asia hari Senin (19/02), lanjutkan rebound dari posisi terendah satu bulan setelah baru-baru ini menembus di bawah level support utama, meskipun kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama membuat harga sebagian besar bergerak dalam range.
Logam mulia sempat menembus di bawah $2.000/oz di awal Februari, karena rilis inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan membuat traders sebagian besar mengurangi prospek penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve.
Sementara emas rebound kembali di atas level support selama dua sesi terakhir, mayoritas masih berada dalam kisaran perdagangan $2.000 - $2.050/oz yang terbentuk sejak pertengahan Januari. Logam mulia ini telah berjuang untuk membuat kemajuan dalam menghadapi inflasi AS yang tinggi dan prospek suku bunga yang hawkish.
Kekuatan dolar sempat menekan emas, karena greenback tetap berada di level tertinggi tiga bulan setelah data inflasi indeks harga produsen yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat.
Angka tersebut muncul hanya beberapa hari setelah angka inflasi indeks harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Januari. Inflasi yang lengket memberikan dorongan yang lebih kecil kepada The Fed untuk segera melonggarkan kebijakan moneter, dengan sejumlah pejabat The Fed telah memperingatkan hal tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Fokus saat ini tertuju pada notulen rapat akhir Januari Fed untuk petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga. The Fed sebagian besar meremehkan semua ekspektasi pemotongan suku bunga awal selama rapat tersebut.
Suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama menjadi isyarat buruk bagi emas, mengingat bahwa ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia.