Harga emas (XAU/USD) terus mendekati level tertinggi sepanjang masa, ditopang oleh pelemahan Dolar Amerika Serikat (USD) dan meningkatnya risiko geopolitik. Pada hari Jumat, emas diperdagangkan dengan bias positif untuk hari kedua berturut-turut, berada dalam jangkauan dari puncak tertinggi yang pernah disentuh sebelumnya. Pelemahan USD, yang didorong oleh harapan pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed), memberikan dukungan tambahan bagi logam mulia ini. Per 12.30 WIB, XAU/USD merayap di kisaran $2,590-an.
XAU/USD, Investing.com
Kebijakan Moneter yang Mendukung
Kebijakan moneter yang diambil oleh Fed memainkan peran kunci dalam menguatkan harga emas. Pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin yang dilakukan oleh Fed awal minggu ini, dan proyeksi pemotongan tambahan yang diharapkan sebelum akhir tahun, terus melemahkan USD. Selain itu, Fed memperkirakan tingkat suku bunga akan turun hingga 3,4% pada 2025 dan 2,9% pada 2026, yang jelas meningkatkan daya tarik emas sebagai aset non-yielding.
Kekhawatiran Ekonomi AS dan China
Selain itu, kekhawatiran ekonomi di dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China, turut memberikan dorongan bagi harga emas. Slowdown yang terjadi di kedua negara ini, ditambah dengan ketegangan geopolitik yang bergulir di Timur Tengah, membentuk latar belakang yang sangat mendukung bagi emas sebagai aset safe-haven.
Risiko Geopolitik Terus Mengintai
Ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah, khususnya konflik yang melibatkan Israel dan Lebanon, menambahkan elemen ketidakpastian yang lebih besar di pasar global. Di waktu yang sama, perang Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, menambah kerisauan politik global, yang pada gilirannya memberi angin segar bagi emas untuk terus menguat.
Tren Pembelian Emas oleh Bank Sentral
Lebih jauh, tren pembelian emas oleh beberapa bank sentral Asia dan Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada USD semakin memperkuat prospek kenaikan harga emas di masa mendatang. Langkah ini tidak hanya mempengaruhi dinamika pasar, tetapi juga menambah kepercayaan bagi para pelaku pasar terhadap daya tarik logam mulia ini.