Oleh Ambar Warrick
Investing.com - Harga emas masih turun pada Kamis pagi dan dolar AS kembali menguat sebelum data ketenagakerjaan utama yang akan dirilis minggu ini. Sementara itu, harga tembaga turun seiring meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.
Harga emas spot turun 0,3% di $1.706,26/oz pukul 07.45 WIB, mencapai level terendah sejak akhir Juli. Harga emas berjangka juga turun 0,5% di $1.716,75/oz. Kedua instrumen turun selama lima bulan terakhir pasalnya kenaikan suku bunga AS mendorong penguatan dolar dan imbal hasil Treasury.
Harga emas turun minggu ini, sedangkan dolar tertahan di level tertinggi 20 tahun menjelang rilis data utama nonfarm payrolls AS pada hari Jumat. Indeks dolar AS naik 0,3% pada hari Kamis.
Meski data ketenagakerjaan Agustus AS diperkirakan akan lebih rendah dari bulan sebelumnya, rilis pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan dapat memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini.
Namun data pada hari Rabu menunjukkan bahwa upah swasta AS tumbuh lebih rendah dari estimasi pada bulan Agustus, dan mengindikasikan pasar tenaga kerja kemungkinan melambat.
Namun, komentar hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu membuat emas dan sebagian besar logam lainnya turun dalam tiga sesi terakhir. Investor memperkirakan peluang lebih dari 70% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September nanti.
Logam mulia lainnya juga jatuh. Platinum turun 0,9%, dan perak jatuh 1,5%.
Di antara logam industri, tembaga turun 0,7% di $3,4880, melanjutkan penurunan ke sesi kelima berturut-turut akibat terus tumbuhnya kekhawatiran atas resesi global.
Logam merah ini turun pada hari Rabu setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur China berkontraksi selama dua bulan berturut-turut di Agustus.
Data ekonomi yang lemah dari Jerman dan Jepang, ditambah dengan melonjaknya inflasi di zona euro juga menambah kekhawatiran atas perlambatan kegiatan ekonomi, sehingga bisa mengurangi permintaan tembaga.