
Silakan coba pencarian lain
Investing.com - Emas mencapai level terendah 6,5 bulan tutup sesi Rabu (27/09). Titik support $1.900/oz yang bertahan sejak awal Agustus akhirnya jebol di tengah berlanjutnya capital flow investasi dari logam kuning ke dolar dan Treasury yields.
Emas berjangka yang paling aktif di Comex New York, Desember, berakhir jatuh 1,29% di $1.894,95/oz pada Rabu. Level terendah sesi itu untuk emas Desember adalah $1.890,35.
Harga emas spot, yang lebih diawasi oleh sebagian traders ketimbang kontrak futures, juga jatuh 1,2% di $1.877,66 penutupan sesi Rabu. Level terendah emas spot berada di $1.872,58/oz.
"Dolar akan sulit dilengserkan," kata Ed Moya, analis di platform online trading OANDA. "Dolar AS menguat sejalan Treasury yields terus menguat dan di tengah ekspektasi [bahwa] kisah luar biasa pertumbuhan AS belum siap untuk hilang."
Dolar menguat saat euro anjlok setelah zona euro lapor data jumlah uang beredar yang buruk yang menunjukkan rekor penurunan jumlah uang yang beredar karena bank-bank menahan diri untuk tidak memberikan pinjaman dan para deposan menyimpan uangnya di tabungan.
Di AS, pesanan untuk produk durable goods naik 0,2% lebih kuat dari perkiraan di bulan Agustus, meskipun peningkatan ini berasal dari belanja pertahanan yang lebih tinggi karena Washington berusaha untuk mengisi kembali hardware militer yang sensitif secara politik yang dikirim ke Ukraina.
Dalam tanda yang lebih positif, core orders of durable goods melonjak sebesar 0,9%. Angka tersebut tidak termasuk pertahanan dan transportasi dan merupakan proksi untuk investasi bisnis yang lebih luas.
Namun, kisah pertumbuhan AS tidak sepenuhnya satu arah. Belanja konsumen AS, yang telah mereda karena efek inflasi, bisa mengalami perlambatan yang lebih tajam dalam tiga bulan terakhir tahun ini karena pasar tenaga kerja dan pertumbuhan upah juga mendingin, Fitch Ratings mengatakan dalam sebuah prospek ekonomi yang diterbitkan hari Rabu. Fitch memperkirakan pengeluaran riil akan melambat ke tingkat tahunan sebesar 1,2% pada 4Q23 dan berkontraksi sebesar 0,8% pada 1Q24 dan 3% pada 2Q24.
Prospek Fitch diterbitkan sehari setelah The Conference Board, sebuah grup yang mengukur tren konsumen AS, menyatakan bahwa kepercayaan konsumen jatuh selama dua bulan berturut-turut di bulan September, mendekati tingkat resesi, pasalnya orang Amerika terus memangkas pengeluaran di tengah meningkatnya inflasi.
"Mengingat tingkat suku bunga saat ini, jelas bahwa niat belanja modal akan melunak ke depannya," ungkap Moya dari OANDA. "Hingga data ekonomi menunjukkan tren pasar tenaga kerja yang melemah secara jelas bersama kekhawatiran akan earnings, suku bunga AS akan tetap tinggi dan akan terus mendukung dolar yang lebih kuat."
Indeks Dolar mencapai level tertinggi yang belum pernah dikunjungi sejak November 2022. Dolar yang lebih kuat biasanya membuat orang yang memegang mata uang lain enggan membeli komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas.
Yields, yang dipatok dengan note AS 10 tahun, melesat ke level tertinggi baru 16 tahun pada hari Selasa, mencapai level puncak yang belum pernah dicapai sejak Juli 2007.
Dua alternatif emas melonjak sejak Federal Reserve pekan lalu memproyeksi kenaikan suku bunga 25 bps hingga akhir tahun, meskipun membiarkan suku bunga tidak berubah untuk bulan September pada rapat kebijakan hari Rabu lalu.
Ketua Fed Powell mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa inflasi yang dipengaruhi oleh energi merupakan salah satu kekhawatiran terbesar bank sentral. Harga minyak mencapai level tertinggi 10 bulan pada hari Rabu, di mana WTI mendekati $94 per barel.
"Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, jika diperlukan," tegas Powell. "Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan dalam rapat ini tidak berarti kami telah memutuskan bahwa kami telah atau belum mencapai sikap kebijakan moneter yang kami cari."
The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Februari 2022 hingga Juli 2023, menambahkan total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25%.
Para ekonom khawatir bahwa sikap hawkish The Fed yang baru akan meredam pertumbuhan global kendati banyak juga yang setuju bahwa harga minyak harus dibatasi jika The Fed ingin mencapai target inflasi tahunannya sebesar 2%.
(Ambar Warrick berkontribusi pada artikel ini)
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.