Investing.com - Harga emas turun pada Senin (30/09) siang di Asia usai permintaan emas mengalami tekanan dari laporan bahwa Arab Saudi bakal menyetujui gencatan senjata di Yaman. Arab Saudi telah memerangi pemberontakan anti-pemerintah Houthi di Yaman selama empat tahun terakhir.
Emas berjangka untuk penyerahan Desember turun sebesar 0,5% pada $1,498.35 per ons pukul 12:10 ET (11:10 WIB) berdasar data divisi Comex di New York Mercantile Exchange (NYMEX).
Emas berjangka di Comex melemah 0,8% minggu lalu setelah rebound 1% pada minggu sebelumnya, satu-satunya minggu positif dalam lima minggu terakhir.
Di sisi lain, laporan mengenai Pemerintah AS berencana membatasi aktivitas Cina di Wall Street telah mengurangi kerugian dari logam kuning.
Bloomberg melaporkan Gedung Putih sedang mempertimbangkan cara membatasi aliran portofolio investor kepada Cina.
Pemerintah AS juga mempertimbangkan untuk menghapus pencatatan saham-saham (delisting, red) perusahaan Cina dari bursa lokal dan memeriksa pembatasan perusahaan Cina yang ada dalam indeks saham yang dikelola perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, Bloomberg melaporkan.
Laporan itu muncul ketika para pejabat dari kedua negara dijadwalkan akan kembali melaksanakan negosiasi perdagangan pada 10 Oktober mendatang.