Mata Uang Asia dan Dolar Stabil Jelang Rilis CPI AS; PDB Q2 China Lampaui Perkiraan
Harga Emas (XAU/USD) mengakhiri sesi perdagangan Jumat pekan lalu di level 3.368,37, setelah melemah dan sempat menyentuh titik terendah mingguan di sekitar 3.339,97. Koreksi harga emas sepanjang pekan lalu dipicu oleh sikap hawkish Federal Reserve yang mengindikasikan penundaan pemangkasan suku bunga, yang pada gilirannya mendorong penguatan signifikan pada imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.
Di tengah memanasnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran, emas tidak serta-merta menjadi aset safe haven unggulan. Harga logam mulia ini justru tertekan oleh sentimen positif dari sektor ekonomi dan perdagangan Amerika Serikat, yang membatasi potensi penguatannya. Data ekonomi AS yang solid, seperti penjualan ritel dan klaim awal tunjangan pengangguran, semakin menegaskan ketahanan ekonomi Negeri Paman Sam. Kondisi ini mendorong penguatan Dolar AS dan mengalihkan arus modal dari emas ke aset-aset berdenominasi dolar.
Selain itu, tekanan terhadap harga emas sepanjang pekan lalu turut dipengaruhi oleh menguatnya sentimen positif seputar pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Optimisme tersebut membuat emas semakin tersudut, meski ketegangan geopolitik di Timur Tengah masih membayangi.
The Fed mengisyaratkan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Namun, pandangan tersebut mulai mendapat tantangan internal, dengan sebagian besar pejabat bank sentral memperkirakan pemangkasan baru akan terjadi sebesar 25 basis poin pada 2026 dan 2027. Proyeksi ini turut dipengaruhi oleh arah kebijakan yang diusung Donald Trump, yang mendorong penguatan Dolar AS.
Sementara itu, ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran terus meningkat. Serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat turut memperumit situasi, dengan para analis memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat menimbulkan konsekuensi serius dalam jangka panjang. Penutupan Selat Hormuz oleh Iran pada hari ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap harga emas. Jika konflik berlangsung berkepanjangan dan penutupan jalur strategis tersebut terus berlanjut, lonjakan harga emas yang tajam, serupa dengan krisis pada 1980-an, bukan tidak mungkin terjadi.
Mengawali perdagangan hari Senin, harga emas mengalami tekanan jual yang cukup tajam setelah sempat mencoba menembus level 3.400,00. Pelemahan ini dipicu oleh gap pembukaan yang mencerminkan respons pasar terhadap eskalasi konflik geopolitik antara Israel dan Iran, serta keterlibatan militer Amerika Serikat dalam ketegangan tersebut.
Fokus pasar hari ini tetap tertuju pada arah kebijakan Donald Trump, khususnya pasca penerapan tarif timbal balik, serta meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Di sisi lain, sejumlah data ekonomi utama dijadwalkan rilis malam ini. Indeks PMI Manufaktur dan Jasa untuk bulan Juni akan dipublikasikan pukul 20.45 WIB, diikuti oleh data Penjualan Rumah Lama (Mei) pada pukul 21.00 WIB. Rangkaian data ini diperkirakan akan memberikan tekanan signifikan terhadap pergerakan pasar sepanjang hari.
Analisa Teknikal XAU/USD
Analisis teknikal menunjukkan bahwa XAU/USD kembali berada di bawah tekanan pada perdagangan hari ini, meski tetap berupaya menembus kembali level 3.400,00. Perdagangan dibuka dengan gap di pasar Asia, namun momentum bearish masih mendominasi, menandakan tekanan jual yang berlanjut. Meskipun tren harian tetap berada dalam channel bearish, potensi koreksi tetap terbuka lebar, dengan kemungkinan pembalikan arah yang signifikan saat sesi Amerika dibuka nanti.
Dalam proyeksi kami, XAU/USD berpeluang menguji kembali level tertinggi harian, meskipun pasar tetap mencermati arah kebijakan Donald Trump dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Secara umum, sentimen pasar masih didominasi oleh sikap “wait and see”, yang membuka ruang bagi potensi reversal saat sesi perdagangan AS berlangsung. Oleh karena itu, pelaku pasar cenderung menunggu katalis lebih lanjut sebelum mengambil posisi yang lebih agresif.
Pada sesi pembukaan hari ini, XAU/USD memulai perdagangan di level 3.391,63 sebelum tertekan dan menembus support di 3.351,78. Meskipun sempat rebound hingga menyentuh 3.366,35, tekanan bearish masih mendominasi arah pasar. Secara teknikal, kami memperkirakan volatilitas akan tetap tinggi, dengan potensi koreksi jangka pendek meskipun ruang penguatan masih terbuka dalam pergerakan intraday. Pasar diperkirakan akan menunggu konfirmasi momentum sebelum terjadi pergerakan harga yang lebih tajam sepanjang hari.
Berdasarkan proyeksi kami, XAU/USD diperkirakan akan menemukan support terendah hari ini di sekitar level 3.340,71, meskipun ada kemungkinan tekanan berlanjut menuju level 3.330,76 sebagai titik terendah harian. Namun sebelum mencapai level tersebut, harga harus menembus resistance di level 3.346,01.
Namun demikian, potensi penguatan XAU/USD masih terbuka. Kami memperkirakan harga emas dapat menguji level tertinggi di 3.404,45. Untuk mencapai target ini, XAU/USD perlu menembus resistance pertama di 3.386,96 dan melanjutkan penguatan hingga melewati level 3.396,11.
Trading Plan
Range XAU/USD: 3340.17 - 3396.11
S1 = 3340.71
S2 = 3330.76
R1 = 3396.11
R2 = 3404.45
Catatan: Ini adalah opini dari kami, oleh karena itu diharapkan agar para trader menganalisa lagi dan menjadikan opini ini sebagai landasan untuk menganalisa trading trader semua karena analisa yang terbaik adalah analisa yang dimiliki oleh trader sendiri. Salam Profit Indonesia