Dalam dunia investasi dan trading, informasi adalah kunci utama untuk membuat keputusan yang tepat. Salah satu sumber informasi paling vital adalah data ekonomi. Data ekonomi mencakup berbagai macam indikator yang memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi suatu negara, seperti tingkat inflasi, angka pengangguran, dan pertumbuhan GDP (Produk Domestik Bruto). Bagi trader dan investor, memahami dan memanfaatkan data ekonomi bukan hanya penting, tapi juga sangat krusial untuk keberhasilan mereka.
Mengapa demikian? Karena data ekonomi dapat mempengaruhi harga aset di pasar finansial. Misalnya, rilis data pekerjaan yang kuat bisa menyebabkan nilai mata uang negara tersebut naik, sementara inflasi yang tinggi bisa membuat harga saham turun. Oleh karena itu, dengan mengetahui data ekonomi yang akan dirilis dan memahami dampaknya, trader dan investor bisa mengantisipasi pergerakan pasar, mengurangi risiko, dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Ada beberapa agenda penting rilisnya data ekonomi minggu ini yang akan mempengaruhi pergerakan pasar baik dari global, regional, maupun domestik.
Asia
Di Asia, hasil survei PMI Manufaktur China bulan Mei mungkin akan menjadi perhatian utama para pelaku pasar. Sejauh ini, pasar memperkirakan hasil survei akan menunjukkan kinerja manufaktur China yang masih bertahan di zona ekspansi. Selain itu, laporan terkait pendapatan industri kemungkinan akan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan-perusahaan di China kembali tumbuh setelah mengalami penurunan pada bulan-bulan sebelumnya.
Amerika Serikat (AS)
Dari Amerika Serikat, mulai Rabu pekan ini, untuk pertama kalinya sejak awal 2000-an, Kementerian Keuangan AS akan memulai aksi beli kembali surat utang mereka, terutama untuk seri-seri musiman dan kurang likuid. Pada bulan Juni nanti, bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan memulai pelonggaran neraca keuangan mereka melalui apa yang disebut quantitative tightening (QT).
Indonesia
Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan melaporkan data Uang Beredar pada bulan April. Data ini penting untuk memahami likuiditas dan potensi inflasi di dalam negeri.
Jepang
Pagi ini, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda telah memberi pernyataan yang diterjemahkan sebagai sinyal hawkish. Ueda menyatakan bahwa BoJ akan berhati-hati dalam mengendalikan ekspektasi inflasi di 2%. Jepang juga dijadwalkan melaporkan angka inflasi untuk Tokyo, yang diprediksi akan meningkat, sementara tingkat pengangguran diperkirakan menurun. Data-data ini diperkirakan akan memperkuat peluang BoJ untuk menaikkan bunga acuan.
India
India pada pekan ini juga akan melaporkan data pertumbuhan ekonomi kuartal 1-2024, di mana pasar memprediksi pertumbuhannya akan melambat akibat pengetatan moneter bank sentral.
Agenda Ekonomi Pekan Ini:
Berikut ini beberapa agenda penting yang perlu dipantau oleh pelaku pasar dan bakal mempengaruhi pergerakan pasar keuangan di seluruh dunia:
Senin (27/5/2024):
● Data tingkat keuntungan industri China pada April
● Pidato Gubernur BoJ Kazuo Ueda
● Uang beredar Indonesia pada April
Selasa (28/5/2024):
● Indeks Keyakinan Konsumen AS pada Mei
● Hasil survei ekonomi China oleh Bloomberg
● Inflasi harga produsen Jepang sektor jasa pada April
● Tingkat suku bunga acuan Sri Lanka
● Data ekspektasi inflasi 1 tahun dan 3 tahun Uni Eropa pada April
● Pidato Gubernur The Fed Mester dan Gubernur The Fed Bowman di Forum Bank of Japan
● Pidato Gubernur The Fed Kaskhari dalam sebuah panel
Rabu (29/5/2024):
● Tingkat inflasi April Australia
● Indeks keyakinan konsumen Jepang
● Data pengajuan KPR AS (MBA Mortgage Application)
● Indeks Manufaktur Richmond Fed untuk Mei
● Data Uang Beredar Uni Eropa
● Pidato Gubernur The Fed Cook dan Gubernur The Fed Daly di AI
Kamis (30/5/2024):
● Beige Book The Fed
● Data PDB Amerika kuartal 1-2024
● Data tingkat konsumsi pribadi AS kuartal 1-2024
● GDP Price Index Amerika kuartal 1-2024
● Core GDP Price Index Amerika kuartal 1-2024
● Data klaim awal dan lanjutan pengangguran AS
● Data penjualan rumah Amerika
● Tingkat keyakinan konsumen Eropa
● Pidato Gubernur The Fed Williams di Watertown Roundtables dan Economic Club of New York
● Pidato Gubernur The Fed Bostic dalam sebuah acara
Jumat (31/5/2024):
● Data produksi industri Korea Selatan pada April
● Inflasi Tokyo di luar makanan segar pada April
● Angka pengangguran Jepang April
● Data PMI Manufaktur dan non-Manufaktur China bulan Mei
● Data PDB India untuk kuartal 1-2024
● Data inflasi Zona Euro
● Data pendapatan pribadi AS
● Data belanja pribadi AS
● PCE Deflator bulanan April Amerika Serikat
● PCE Core Deflator AS
● Pidato Gubernur The Fed Logan di sesi tanya jawab
Mengikuti agenda-agenda ini membantu pelaku pasar untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi, mengantisipasi pergerakan pasar, dan mengelola risiko dengan lebih baik. Kalender ekonomi bukan hanya alat, tetapi merupakan panduan penting dalam navigasi dunia investasi yang dinamis dan penuh tantangan.