Harga emas (XAU/USD) mengakhiri sesi perdagangan Jumat pekan lalu di kisaran 3316,34, mencatatkan sedikit penguatan harian setelah sempat menyentuh titik terendah mingguan di level 3264,28. Koreksi yang terjadi di tengah menguatnya sentimen risk on di pasar dipicu oleh meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina, serta pernyataan resmi Presiden AS, Donald Trump, yang menegaskan bahwa ia tidak berencana untuk memberhentikan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.
Pelemahan harga emas turut dipengaruhi oleh penguatan Dolar AS, di mana mata uang utama dunia tersebut mulai menunjukkan pemulihan. Meski demikian, secara keseluruhan, arah pergerakan Dolar masih akan bergantung pada ekspektasi pasar terhadap keputusan The Fed terkait pemangkasan suku bunga yang diproyeksikan terjadi pada bulan Juni mendatang.
Namun, logam mulia ini masih mendapat sedikit dukungan berkat ketegangan geopolitik terkait konflik Rusia-Ukraina. Perang yang tak kunjung mereda turut membatasi tekanan jual terhadap emas. Dukungan ini semakin menguat setelah Presiden AS, Donald Trump kembali mendesak Rusia untuk menghentikan serangan militernya terhadap Ukraina.
Situasi ini semakin diperjelas dengan langkah Korea Utara yang, untuk pertama kalinya, mengumumkan pengiriman pasukan guna mendukung Rusia dalam konflik tersebut. Tindakan ini mendorong Presiden AS, Donald Trump, menginstruksikan Menteri Luar Negeri, Marco Rubio, untuk membuka jalur diplomasi dengan Rusia demi meredakan ketegangan. Krisis geopolitik yang membayangi perang ini pun memberikan sinyal peringatan bagi para penjual emas.
Di sisi lain, Cina dengan tegas membantah klaim yang disampaikan Amerika Serikat terkait negosiasi tarif yang diumumkan oleh Pemerintah AS. Beijing tetap berpegang pada keputusannya untuk menerapkan tarif sebesar 125% terhadap produk impor asal AS hingga perundingan resmi dapat dilaksanakan di kemudian hari. Langkah keras Cina ini merupakan respons atas ketidakpastian sikap Presiden Trump, yang dinilai berpotensi memicu resesi ekonomi global.
Mengawali perdagangan hari Senin, pasar emas dikejutkan oleh pernyataan resmi dari Cina yang mengonfirmasi penurunan konsumsi emas sebesar 5,96% menjadi 290.492 ton pada kuartal pertama tahun 2025. Laporan ini memberikan tekanan tambahan terhadap harga emas, memperburuk tren pelemahan dalam pergerakannya.
Tekanan terhadap emas semakin terlihat di awal perdagangan hari Senin, di mana logam mulia ini memulai sesi dengan pergerakan negatif dan kembali menguji level support utama di kisaran 3260,00 saat pembukaan pasar Asia. Secara keseluruhan, pasar tetap dibayangi kegelisahan akibat ketegangan ekonomi antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan Cina.
Pasar tengah bersiap menyambut sejumlah rilis data fundamental penting dari Amerika Serikat pekan ini, termasuk laporan lowongan kerja JOLTS yang dijadwalkan keluar besok, serta data utama Non-Farm Payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang.
Fokus pasar hari ini masih akan terus mengarah pada langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh Presiden Donald Trump setelah penerapan tarif balasan. Minimnya rilis data ekonomi penting diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap dinamika pasar. Sementara itu, perhatian investor juga akan tertuju pada kemungkinan pernyataan dari para pejabat The Fed dalam waktu dekat.
Analisa Teknikal XAU/USD
Secara teknikal, pergerakan XAU/USD hari ini masih berupaya keluar dari tekanan koreksi yang terjadi sejak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan lalu, meskipun bias bullish tetap mendominasi tren jangka menengah. Momentum bearish masih mendominasi di awal sesi Asia, meskipun peluang rebound intraday tetap terbuka. Secara keseluruhan, XAU/USD masih bergerak dalam fase tren turun, namun peluang terjadinya retracement cukup besar hari ini, dengan potensi pembalikan arah yang lebih kuat saat memasuki sesi perdagangan Amerika.
Dalam proyeksi kami, XAU/USD berpotensi menguji kembali level tertinggi harian, meskipun pasar terus memperhatikan setiap kebijakan yang diambil oleh Presiden Trump. Secara umum, pasar masih menunjukkan kecenderungan "wait and see", yang membuka kemungkinan terjadinya pembalikan arah saat sesi perdagangan Amerika dimulai. Oleh karena itu, pasar akan terus memantau setiap perkembangan yang terjadi dengan cermat.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, XAU/USD dibuka di level 3331.98 dan mengalami penurunan tajam di sesi Asia, dengan koreksi yang menembus level 3267.18. Namun, XAU/USD kemudian menunjukkan sedikit pemulihan dan kembali diperdagangkan di level 3299.02. Kami memperkirakan bahwa pergerakan XAU/USD akan tetap volatil, dengan potensi melanjutkan tekanan jual, meskipun kondisi pasar dapat memicu penguatan jangka pendek. XAU/USD diperkirakan akan menunggu konfirmasi titik momentum sebelum mengalami pergerakan harga yang lebih signifikan hari ini.
Berdasarkan proyeksi kami, level terendah XAU/USD hari ini diperkirakan akan berada di sekitar 3242.60, meskipun kemungkinan untuk menguji level 3225.36 sebagai titik terendah harian tetap ada. Namun, sebelum mencapai level tersebut, pasangan mata uang ini harus terlebih dahulu menembus level 3259.9.
Namun, potensi untuk rebound masih tetap ada pada XAU/USD. Kami memperkirakan bahwa harga emas dapat mencapai puncak tertinggi di level 3357.00. Untuk mencapai level tersebut, XAU/USD perlu melewati resistance di level 3323.60 dan melanjutkan penguatan hingga menembus level 3339.37.
Trading Plan
Range XAU/USD: 3264.73 - 3370.52
S1 = 3242.60
S2 = 3225.36
R1 = 3339.37
R2 = 3357.00
Catatan: Ini adalah opini dari kami, oleh karena itu diharapkan agar para trader menganalisa lagi dan menjadikan opini ini sebagai landasan untuk menganalisa trading trader semua karena analisa yang terbaik adalah analisa yang dimiliki oleh trader sendiri. Salam Profit Indonesia