Tantangan Hawkish terhadap Emas: Bagaimana Pasar Bereaksi

Pergerakan emas (XAU/USD) berhasil memberikan dampak yang signifikan di mana logam mulia ini berhasil memperoleh dukungan walaupun Dolar AS mengalami penguatan yang signifikan. Emas memulai minggu kemarin dengan tendensi bullish dan mendekati level tertinggi semenjak bulan September di level $1.948 sebelum berbalik melemah yang disebabkan oleh efek FOMC serta imbal hasil obligasi Treasury AS yang diumumkan pada pertengahan minggu lalu dan mengalami penurunan hingga dibawah level $1.920.

Akan tetapi pada penutupan pasar minggu lalu emas kembali memperoleh pijakan penguatan dan ditutup pada level $1.919. Pernyataan hawkish yang dibuat oleh para pejabat The Fed dapat mempengaruhi logam mulia seperti Emas dan yang menjadi faktor utama pergerakan pasar minggu ini adalah data-data fundamental yang akan dikeluarkan oleh The Fed terutama pada pertengahan minggu ini serta data PMI dari China yang akan dikeluarkan pada minggu ini.

Pergerakan Emas Minggu Lalu

Pergerakan minggu lalu dimulai dengan kenaikan yang tidak terlalu signifikan pada hari Senin. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh sentimen risiko yang memberikan tekanan terhadap Dolar AS. Namun, pasar tetap berada dalam ketegangan menjelang pernyataan yang akan dikeluarkan oleh The Fed, sehingga membuat Emas kesulitan untuk mempertahankan trend bullish yang telah terjadi.

The Fed masih mempertahankan kebijakan suku bunga yang tidak mengalami perubahan setelah pertemuan bulan September, dan tingkat suku bunga tetap berada pada kisaran 5,25%-5,5%, sesuai dengan prediksi sebelumnya. Selain itu, dot plot ekonomi AS menunjukkan bahwa The Fed berencana untuk meningkatkan suku bunga sebelum akhir tahun ini, dan kemungkinan besar akan terjadi penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada tahun 2024.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Jerome Powell, di mana kemungkinan besar akan ada kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya, mencerminkan kesiapan The Fed untuk meningkatkan tingkat suku bunga jika diperlukan. Dampak dari pernyataan tersebut adalah reaksi pasar yang melakukan aksi jual terhadap Dolar AS, yang kemudian mengakibatkan kenaikan harga XAU/USD hingga mencapai level $1.947. Hal ini menunjukkan bagaimana pernyataan dari pejabat bank sentral dapat mempengaruhi pergerakan mata uang dan logam mulia seperti emas.

Sikap pasar yang merespons revisi hawkish terhadap dot plot mengakibatkan obligasi Treasury AS dengan jangka waktu 10 tahun mengalami kenaikan suku bunga yang signifikan, seiring dengan penguatan Indeks Dolar AS. Dampak dari perubahan ini adalah penurunan harga XAU/USD di bawah level $1.920. Hal ini menunjukkan bagaimana pasar secara cepat merespons berita dan perubahan dalam kebijakan moneter, terutama yang berdampak pada mata uang dan logam mulia seperti emas. Sementara itu, pada pertengahan minggu, keputusan Bank Sentral Inggris dan Bank Nasional Swiss untuk mempertahankan suku bunga mereka memberikan dorongan tambahan bagi Dolar AS. Keputusan ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter dari bank sentral negara-negara tersebut dapat memengaruhi nilai tukar Dolar AS dan, akibatnya, memengaruhi harga XAU/USD.

Secara teknikal bisa dilihat pada gambar di atas, di mana hasil analisa yang dilakukan pada minggu lalu sesuai dengan prediksi di mana seperti artikel minggu lalu (baca: Emas Minggu Ini: Waspada Efek Pertemuan FOMC). Berdasarkan prediksi bahwa XAU/USD akan mengalami penguatan hingga ke level 1948,53 sebelum akan bereaksi saat hasil FOMC dan akan mengalami pelemahan hingga level 1913.69 sebelum koreksi dan alami penguatan di akhir minggu

Pergerakan Emas Minggu Ini

Minggu ini, fokus pasar dimulai dengan perhatian pada Data Pesanan Barang Tahan Lama untuk bulan Agustus yang akan segera dirilis dalam kalender ekonomi AS pada hari Rabu. Meskipun data ini biasanya tidak menghasilkan reaksi pasar yang signifikan, kemungkinan adanya angka negatif yang mencapai atau bahkan di bawah angka -2%, setelah terjadi kontraksi sebesar 5,2% pada bulan Juli, berpotensi untuk memicu kekhawatiran yang lebih luas terkait prospek ekonomi AS.

Pada pertengahan minggu ini, akan dirilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartalan (QoQ), yang diperkirakan mengalami revisi naik menjadi 2,2% dari angka sebelumnya yang sebesar 2,1%. Sementara itu, pada hari Jumat akan dirilis Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti bulanan (MoM) untuk bulan Agustus. Data ini merupakan salah satu indikator utama inflasi di AS. Diperkirakan bahwa PCE Inti akan mengalami kenaikan sebesar 0,2%, yang sejalan dengan kenaikan yang terjadi pada bulan sebelumnya.

Data ekonomi yang juga menjadi sorotan untuk minggu ini adalah Klaim Pengangguran Awal yang diperkirakan sebesar 217K, sedikit lebih tinggi dari data sebelumnya yang mencapai 201K. Selain itu, Data Penjualan Rumah Tertunda (MoM) untuk bulan Agustus juga akan menjadi perhatian. Pada dini hari tanggal 29 September, Gubernur Bank Sentral Amerika, Jerome Powell, akan mengeluarkan pernyataannya. Pernyataan dari pejabat The Fed selalu menjadi sorotan pasar karena dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter yang akan datang, dan ini dapat memengaruhi pergerakan mata uang dan logam mulia seperti emas.

Analisa Teknikal XAU/USD

Secara teknikal, tendensi minguan XAU/USD pada minggu ini masih memiliki kecenderungan pada level Bearish efek Hawkish yang didengungkan oleh The Fed, akan tetapi di tengah kalender ekonomi pada pertengahan minggu ini maka segala sesuatu bisa saja terjadi. Emas memulai minggu ini dengan pelemahan saat pembukaan pasar Asia melanjutkan pergerakan yang terjadi di akhir minggu kemarin. Emas hari ini dibuka di level 1924.33 dan sampai siang Senin ini mengalami pelemahan menjelang masuk di pasar Eropa.

Secara tendensi, Emas masih diprediksikan pada awal minggu ini akan mengalami pelemahan dengan mencoba melewati level psikologi 1920.00 sebagai level awal sebelum turun lebih rendah lagi, akan tetapi harus tetap perhatikan data fundamental di pertengahan minggu ini.



Kita melihat bahwa untuk pergerakan XAU/USD tetap fluktuatif serta melihat segala kemungkinan dari potensi yang disebabkan oleh berita ekonomi yang akan terjadi pada minggu ini.

Menurut pandangan kami bahwa harga emas pada minggu ini memiliki kecenderungan bearish akan tetapi harus diingat bahwa rebound masih bisa terjadi sampai ke titik maksimal mingguan. Oleh karena itu kami memprediksikan bahwa pelemahan paling maksimal pada Emas minggu ini yaitu pada level 1906.68. Akan tetapi emas harus melewati level psikologi 1920.00 dan level 1916.13 untuk bisa menuju ke level terendah minggu ini. Akan tetapi, harap diingat bahwa potensi penguatan juga masih sangat besar terbuka mengingat pertemuan pertengahan minggu ini kalender ekonomi sangat mempengaruhi harga pergerakan Dolar AS sehingga emas masih berpeluang terjadi rebound dan mencoba untuk naik lebih tinggi lagi sampai ketinggian maksimal pada level level 1942.52. Akan tetapi untuk mencapai level tersebut Emas harus bisa melewati level acuan 1925.97 yang merupakan pijakan awal penguatan dan setelah itu level berikutnya 1938.56 level selanjutnya sebelum sampai ke level maksimal tertinggi minggu ini.

Perlu diingatkan kembali untuk kita semua agar dalam proses trading yang dilakukan, diharapkan untuk menggunakan Pending Order serta tetap konsisten dengan penerapan Money Management agar bisa mengontrol hasil trading yang kita lakukan.


Catatan: Ini adalah opini dari kami, oleh karena itu diharapkan agar para trader menganalisa lagi dan menjadikan opini ini sebagai rujukan untuk menganalisa trading trader semua karena analisa yang terbaik adalah analisa yang dimiliki oleh trader sendiri. Salam Profit Indonesia