Breaking News
Investing Pro 0
⏰ Bereaksi Lebih Cepat Dengan Berita Real-Time Kustom Mulai

Reksadana Cutloss, Dapen Nyangkut & Waktunya Profit di Saham Ini

Oleh Argha J Karo KaroPasar Saham17/07/2017 11:04
id.investing.com/analysis/reksadana-cutloss,-dapen-nyangkut---waktunya-profit-di-saham-ini-200196057
Reksadana Cutloss, Dapen Nyangkut & Waktunya Profit di Saham Ini
Oleh Argha J Karo Karo   |  17/07/2017 11:04
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Artikel ini telah tersimpan di Item Tersimpan anda
 
 
JKSE
+1,06%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JSMR
0,00%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
MDRN
0,00%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 

creative-trader
creative-trader

Jika anda sudah lama mengikuti tulisan-tulisan di website ini, anda akan menyadari kalau kami sangat jarang merekomendasikan satu untuk dibeli para pembaca kami. Artikel-artikel kami lebih berfokus meng-edukasi pembaca kami untuk bisa menjadi trader yang mandiri. Karena kami percaya hal terbaik yang bisa kami berikan kepada para pembaca setia website kami adalah dengan membagikan ilmu yang kami peroleh melalui riset-riset yang kami lakukan selama ini, juga pengalaman dan pembelajaran yang kami dapat selama hampir 10 tahun berkecimpung di dunia pasar modal.

Itulah sebabnya kami sangat jarang memberikan rekomendasi untuk membeli saham tertentu di level harga tertentu, target harga sekian, dan cut loss sekian. Karena kami sadar cara seperti itu tidak akan pernah membuat anda menjadi trader mandiri, kami lebih suka memberikan anda pancing daripada ikan.

Selain itu seperti kami bahas di minggu lalu, kami sadar artikel yang kami rilis bisa dibaca oleh lebih dari 10 ribu investor, anda bisa membayangkan jika kami merekomendasikan suatu saham dan setiap investor yang membaca artikel tersebut membeli saham yang bersangkutan sebesar 1 juta rupiah saja, jika dikali 10.000 investor, maka kekuatan beli yang diciptakan oleh rekomendasi tersebut bisa senilai 10 Milyar Rupiah.

Yes memang benar ada kemungkinan jumlah sebesar itu bisa menyebabkan harga suatu saham tersebut bergerak naik, namun karena kami memahami secara mendalam mengenai ilmu Bandarmologi, kami menyadari bahwa potensi artikel tersebut ‘dikerjai’ Bandar bahkan lebih besar lagi, seperti kami jelaskan mekanismenya minggu lalu dalam artikel : Ketika Bandar Saham Buka Layanan Stockpick.

Namun terkadang kami menemukan saham yang memenuhi kriteria tertentu, yang kami anggap layak untuk direkomendasikan, kriterianya antara lain :

  • Liquiditasnya cukup besar sehingga jika ada dana ritel yang masuk dalam jumlah besarpun, sedikit kemungkinan untuk menggangu pergerakan dan strategi BANDAR
  • Harga saham tersebut sudah turun signifikan beberapa bulan atau beberapa tahun terakhir, karena dengan harga yang terus turun maka akan semakin sedikit pemain besar yang bisa profit taking di saham tersebut tidak jarang para pemain besar tersebut pun sudah dalam posisi nyangkut, jadi kalau mereka mau menjatuhkan harga untuk mengusir ritel secara tidak langsung mereka akan membuat diri mereka juga tambah nyangkut di saham ini.
  • Perusahaan tersebut dalam kondisi aman dari kebangkrutan, seperti kami jelaskan dalam artikel Bagaimana BANDAR KABUR Menjelang Bangkrutnya 7-Eleven, kedua kriteria sebelumnya bisa saja terjadi karena suatu perusahaan sedang dalam krisis besar bahkan diambang kebangkrutan, dalam kondisi tersebut sangat wajar para pemain besar dalam posisi nyangkut, bedanya mereka akan ‘sangat menyambut’ jika ada investor ritel yang mau membeli saham ini seperti yang terjadi di MDRN sebelum kebangkrutan 7-Eleven. Jadi mau tidak mau kami harus melihat perusahaanya dulu, jika kami melihat emiten tersebut dalam bahaya kebangkrutan tentunya saham tersebut tidak memenuhi kriteria untuk direkomendasikan.

Saham terakhir yang kami rekomendasikan karena memenuhi kriteria ini adalah JSMR, pada tanggal 23 Januari tahun ini, pada saat itu kami merilis artikel Waktunya Ritel Manfaatkan Kepanikan Bandar di JSMR. Pada saat itu harga JMSR 4.130 dan Puji Tuhan rekomendasi tersebut berhasil membuat banyak pembaca kami memperoleh keuntungan karena saat ini harga JSMR sudah di 5.000an.

Minggu ini kami menemukan saham yang memenuhi kriteria yang sama dengan JSMR di awal tahun, saham ini kami percaya tidak akan bangkrut karena merupakan perusahaan BUMN dan memegang usaha yang strategis di dalam negeri. Tentunya yang jauh lebih penting, dan membuat saham ini kami rekomendasikan adalah karena BANDAR sudah dalam posisi nyangkut di saham ini, jadi kemungkinan BANDAR akan melakukan manuver untuk kembali menjatuhkan harga saham ini karena para investor ritel seperti kita masuk memanfaatkan kondisi ini jauh lebih kecil.

Grafik Saham JSMR
Grafik Saham JSMR

Seperti kita lihat pada gambar di atas, dimana kami menampilkan grafik monthly di saham ini, harganya sudah turun sangat dalam, dari level tertingginya tahun 2012 lalu, saat ini harganya sudah turun 65%, harga saat ini sudah berada di kisaran harga tahun 2006 yang lalu, dan jika kita melihat secara technical kita melihat bahwa dalam 10 tahun terakhir, harga saham ini hanya sekali turun cukup signifikan ke bawah level harga saat ini, itupun terjadi pada saat krisis Ekonomi dunia tahun 2008 lalu, selain itu harga saham ini tidak pernah bisa turun lebih dari 10% dari level harga penutupan hari Jumat lalu.

Pertanyaan yang pertama akan muncul adalah : Apa yang menyebabkan harga saham ini turun sangat signifikan ? Di saat IHSG berada di level-level tertingginya sepanjang sejarah, kenapa saham Blue Chip yang satu ini malah berada di level terendahnya dalam beberapa tahun terakhir ?

Jika anda menanyakan alasan turunnya harga saham ini pada analis Fundamental, maka anda akan mendapat banyak alasan-alasan rumit yang dibuat untuk mencoba menjelaskan penurunan saham ini, namun kami merasa tidak perlu membahas alasan-alasan tersebut, karena harga tidak turun karena berita, harga turun hanya akan ketika penjual lebih kuat dari pembeli.

Jadi alasan kenapa harga saham ini sampai turun sampai 65% tentunya akan bisa dijelaskan dengan Ilmu Bandarmologi atau Foreign Flow, dalam kasus saham ini karena lebih dari 70% dari saham beredar dimiliki oleh investor asing, maka kami memilih menggunakan analisa Foreign Flow untuk menjelaskan penurunan saham ini.

Interpretasi Dana Asing
Interpretasi Dana Asing

Dalam grafik saham di atas kita bisa melihat kalau sejak pertengahan tahun 2014 lalu, investor asing terus melakukan penjualan saham ini terlihat dengan indikator foreign flow yang terus turun membentuk level terendahnya dari tahun 2014 sampai tahun 2017. Dan seperti dibahas di atas karena lebih dari 70% saham beredar dikuasai oleh asing, maka tidak peduli fundamental saham baik atau buruk, jika asing terus menjual saham ini maka harga akan terus turun.

Dari data KSEI yang terdapat di sistem Foreign Flow Pro, tercatat ketika harga saham ini berada di level puncaknya tahun 2013 lalu, kepemilikan investor asing di saham ini mencapai 86%, dan di bulan Februari 2017 ketika harganya sudah terpuruj kepemilikan asing di saham ini tinggal 69%.

Namun meskipun kepemilikan asing sudah berkurang cukup signifikan sampai saat ini kepemilikan mereka masih jauh di atas 50%, artinya trend naik tidak akan bisa datang kecuali investor asing berhenti melakukan aksi jualnya, karena investor dalam negeri memang tidak memiliki kekuatan mengendalikan pergerakan saham ini. Bukan hanya karena investor lokal adalah minoritas, juga karena para investor lokal sudah dalam posisi ‘nyangkut’ sangat besar di saham ini dan kemungkinan besar sudah mulai kehabisan modal, pasca penurunan harga yang disebabkan aksi jual asing dalam 3 tahun terakhir.

Interpretasi Dana Asing II
Interpretasi Dana Asing II

Dari fakta-fakta di atas kita mendapati bahwa kuncinya ada di pergerakan dana asing, dan memang karena itulah kami baru merekomendasikan saham ini saat ini, padahal harga sudah berkutat di kisaran harga yang sama dalam beberapa bulan terakhir.

Seperti terlihat dalam grafik di atas dana asing sudah mulai masuk kembali ke saham ini sejak bulan April tahun ini, terlihat meskipun harga saham ini belum banyak bergerak sejak akumulasi asing dimulai namun sudah terlihat dengan jelas kalau investor asing sudah meng-akhiri fase distribusi yang mereka lakukan dalam 3 tahun terakhir, dan saat ini sudah kembali masuk ke dalam fase akumulasi.

Artinya setelah aksi jual asing menyebabkan harga saham ini turun 65%, saat ini secera perlahan investor asing mulai mengumpulkan lagi saham ini di harga bawah, mereka memanfaatkan keputus-asaan para investor dalam negeri yang akhirnya memilih cutloss di saham ini dan menjualnya kembali ke investor asing.

Sekarang mari kita melihat siapa saja yang sudah cutloss di saham ini, dan bagaimana kepemilikan investor ritel seperti di saham ini.

Kepemilikan Investor Asing
Kepemilikan Investor Asing

Seperti dibahas di atas kepemilikan investor asing di saham ini sudah berkurang dari level 86% sampai ke level 69% bulan Februri lalu, dalam periode tersebut kita melihat pada grafik di atas bahwa saham-saham yang dijual asing tersebut mayoritas ditampung oleh Reksadana Lokal, Asuransi Lokal, Dana Pensiun Lokal, dan Investor Individual Lokal.

Dalam grafik di atas kita bisa melihat kepemilikan keempat kategori tersebut terus meningkat seiring dengan penurunan harga saham ini, artinya yang menjadi korban investor asing di saham ini bukan hanya invesor ritel seperti kita melainkan juga pemain-pemain besar seperti reksadana, asuransi dan dana pensiun.

Dalam grafik di atas kita juga melihat bahwa setelah fase akumulasi asing dimulai sejak bulan April lalu, kepemilikan para pemain besar lokal di saham ini mulai berkurang, Reksadana sepertinya menjadi kategori yang paling banyak cutloss di saham, disusul oleh Asuransi, sementara Dana Pensiun terlihat kepemilikannya belum berkurang, namun kemungkinan juga menjadi kategori yang nyangkutnya paling dalam, karena mayoritas pembelian dilakukan pada tahun 2013 sampai awal tahun 2015, dan terlihat sudah berdaya sejak harga saham ini terjun bebas dari tahun 2015 sampai sekarang.

Bukti ini menunjukan bagaimana hebatnya investor asing mengelabui para pemain besar di dalam negeri, dan berhasil membuat mereka membeli di harga mahal, dan jual di harga murah.

Investor Lokal Individual yang umumnya menjadi korban utama justru terlihat dalam posisi lebih baik dibandingkan dengan para pemain besar dalam negeri. Seperti terlihat dalam kurva orange di atas kepemilikan investor ritel terus meningkat sejak tahun 2013 sampai 2017, artinya ritel juga dalam posisi nyangkut cukup besar di saham ini, namun paling tidak average harganya masih lebih baik karena pembelian dilakukan secara konsisten selama 4 tahun terakhir, dan terlihat tidak ikut cutloss dalam masa akumulasi asing yang sedang terjadi.

AKUMULASI INVESTOR ASING

Dari perhitungan sistem Foreign Flow, sejak awal akumulasi asing tanggal 6 April yang lalu, total pembelian investor asing di saham ini sudah sebesar 393 Milyar, dan karena beberapa hari terakhir harga saham ini mengalami penurunan, harga saat ini sudah berada di bawah level average akumulasi asing beberapa bulan terakhir.

Artinya ini merupakan momentum yang sangat baik untuk kita sebagai investor ritel dalam negeri memanfaatkan momentum Cutloss Reksadana dan Asurasi, Nyangkutnya Dana Pensiun dan Mark Down Investor Asing yang membuat harga saat ini dibawah average akumulasi asing.

Namun tentunya sama seperti yang terjadi di saham JSMR, yang membutuhkan waktu 5 bulan untuk memberikan keuntungan sekitar 30%, kami melihat kemungkinan saham ini pun harga tidak akan langsung terbang setelah rekomendasi ini, kedepannya kemungkinan akan terjadi proses pemurnian, investor-investor yang berpengalaman dan yang sudah mengerti analisa Foreign Flow kemungkinan akan jadi pihak yang berhasil memanfaatkan momentum ini untuk memperoleh keuntungan, sementara investor ritel yang lebih fokus pada keuntungan jangka pendek, kemungkinan akan kehilangan kesabaran dan memilih untuk berpindah dari satu saham ke saham lainnya setiap hari daripada membeli saham ini.

Pertanyaan terakhir, INI SAHAM APA ?!

Well kami sudah buatkan analisanya panjang lebar, analisa seperti ini biasanya kami pakai sendiri, atau kami jual pada para pemain besar, namun kali ini kami memilih memberikan analisanya kepada para pembaca setiap website kami. Tugas anda hanya mencari tahu ini saham apa… Mari sama-sama berdoa supaya kita semua bisa memperoleh keuntungan di saham ini… Happy Cuan All….

Reksadana Cutloss, Dapen Nyangkut & Waktunya Profit di Saham Ini
 

Artikel Terkait

Reksadana Cutloss, Dapen Nyangkut & Waktunya Profit di Saham Ini

Tambahkan Komentar

Panduan Komentar

Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan: 

  • Perkaya percakapan
  • Jaga fokus dan hindari keluar jalur. Publikasikanlah hanya materi yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
  • Hargai orang lain. Setiap opini, bahkan opini negatif sekali pun, dapat disampaikan secara positif dan diplomatis.
  • Gunakan gaya penulisan baku. Gunakan tanda baca dan huruf besar/kecil dengan sesuai.
  • CATATAN: Tautan dan pesan spam dan/atau bersifat promosi dalam komentar akan dihapus.
  • Hindari melontarkan kata-kata kasar, fitnah, atau serangan pribadi terhadap penulis atau pengguna lain.
  • Komentar harus dalam Bahasa Indonesia.

Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.

Tulis pendapat Anda di sini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
Kirim juga ke :
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Terima kasih atas komentar Anda. Harap diperhatikan bahwa seluruh komentar akan berstatus tunggu hingga mendapatkan persetujuan dari moderator. Karenanya, akan ada jeda waktu sebelum komentar tersebut ditampilkan di situs web kami.
Komentar (5)
Harry Dhamo
Harry Dhamo 20/07/2017 21:48
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
SIMP
Rijhon Guntara
Rijhon Guntara 20/07/2017 15:09
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
rahasia ya...
Deni Mulyoto
Deni Mulyoto 19/07/2017 6:55
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Saham apa y???
robby suharta
robby suharta 19/07/2017 6:35
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Kras kah
Oddyanto Koloway
Oddyanto Koloway 17/07/2017 13:28
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
saham apa sih?
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Tambahkan Grafik untuk Berkomentar
Konfirmasi Blokir

Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?

Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.

%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda

Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.

Laporkan komentar ini

Menurut saya, komentar ini:

Komentar diberi tanda bendera

Terima Kasih!

Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Daftar dengan Google
atau
Daftar dengan Email