
Silakan coba pencarian lain
The Fed mengatakan bahwa mereka telah melihat adanya disinflasi. Bank sentral tetap yakin bahwa tidak akan ada resesi AS tahun ini meskipun para ekonom bersikukuh bahwa akan terjadi resesi. Kekuatan yang berlawanan dari kedua posisi tersebut membuat emas setidaknya dapat ditahan, jika tidak dibeli. Namun, bagi para buyer dalam permainan ini, 'pertanyaan bagi emas' - jika Anda mau memaafkan klise ini - adalah: Apakah kita akan mencapai $2.000 dari sini?
Setiap kali emas mendekati atau melewati $1.950, mata dunia tampaknya terpaku pada logam kuning ini dan apakah emas akan memiliki cukup daya lompatan untuk melewati angka 2 ribu dolar AS.
Perasaan ini sudah sangat familiar sejak 24 Januari, ketika emas berjangka di COMEX New York mencapai $1.950/oz dan mencapai puncaknya di level tertinggi sembilan bulan di atas $1.975 pada sesi terakhir .
Harga emas spot, yang biasanya bergerak lebih lambat daripada kontrak berjangka namun lebih banyak diikuti oleh beberapa trader, menembus pertama $1.950 pada 1 Februari, yang kemudian berlanjut hingga hampir $1.960.
Grafik oleh SKCharting.com, dengan data yang didukung oleh Investing.comPada titik tertinggi tersebut, jarak antara keduanya untuk mencapai angka ajaib masing-masing hanya $25 dan $40. Namun, volatilitas intraday dari rapat keputusan suku bunga Federal Reserve pada 1 Februari dan prospek ekonomi merugikan emas, sehingga harga emas berjangka dan spot berada di bawah $70 dan $90 dari angka 2K pada saat artikel ini ditulis.
Tentu saja ada risiko bahwa jika tidak ada tekanan ekonomi yang nyata, investor tidak akan terlalu terdesak untuk menumpuk dalam aset-aset safe haven. Hal ini dapat membalikkan keadaan emas dan mengakibatkan kemunduran yang cepat menuju support $1.900 yang telah dipertahankan sejak pertengahan Januari.
Terakhir kali emas naik di atas $2.000 adalah pada bulan April silam, saat emas hampir menyamai rekor tertinggi Agustus 2020 dengan mencapai $2.078 di COMEX.
Dalam sebuah postingan blog yang dimuat di FXStreet pada hari Kamis, ahli strategi logam mulia Christian Borjon Valencia mengatakan emas spot harus tetap berada di atas $1.900 dengan segala cara apapun.
"Jika tidak, logam kuning ini dapat melanjutkan kerugiannya. Penembusan $1.900 akan mengekspos level terendah 18 Januari di $1.896,74, diikuti oleh level tertinggi 13 Juni di $1.879,45, di depan support psikologis $1.850."
Ed Moya, analis di platform trading online OANDA, setuju:
"Emas tampaknya siap untuk berkonsolidasi di sekitar level $1.900 sebelum dapat mencapai level $2.000. Para trader emas perlu melihat tren disinflasi tetap kuat dan pasar tenaga kerja melambat agar kasus bullish tetap bertahan."
Sunil Kumar Dixit, Kepala Ahli Strategi Teknikal di SKCharting.com, mempertahankan pandangan emas ke level yang lebih tinggi.
"Kita membutuhkan emas spot untuk menutup minggu ini di atas $1.930 guna bisa menegaskan kembali tren naik yang menargetkan $1.972-$1.998 dan seterusnya."
Dixit menambah bahwa divergensi RSI, atau Relative Strength Index, pada grafik harian emas mengisyaratkan ketidaksepakatan dengan kenaikan harga, sehingga dapat menyebabkan penyeimbangan kembali dan berkonsolidasi sementara:
"Di sisi lain, kondisi oversold pada kerangka waktu 4 jam dapat membantu buyer emas mencapai titik impas tatkala harga menunjukkan kenaikan kembali ke arah $1.921-$1.929, di atas itu pemulihan lebih lanjut ke arah $1.932-$1.936 dapat terjadi."
Hal-hal lain juga perlu terjadi jika emas ingin naik ke level 2K.
Data pekerjaan AS diantaranya untuk bulan Januari perlu lebih rendah dari perkiraan untuk menciptakan beberapa penurunan setidaknya dalam pekerjaan dan jaminan upah, yang menurut Fed merupakan dua masalah terbesarnya dalam memerangi inflasi.
Idealnya, tidak ada pengambil kebijakan yang mengharapkan hal buruk pada pasar tenaga kerja nasional. The Fed tidak melakukan itu, tentu saja, tetapi mengharapkan pelonggaran hal-hal yang sedikit "terlalu bagus" sekarang demi kebaikan ekonomi - dalam hal ini, tingkat pengangguran berada di posisi terendah lebih dari 50 tahun terakhir dan upah bulanan rata-rata telah tumbuh tanpa henti sejak Maret 2021. Keamanan pekerjaan dan pendapatan seperti itu telah melindungi banyak orang Amerika dari tekanan harga terburuk sejak 1980-an dan mendorong mereka untuk terus berbelanja, yang selanjutnya mendorong inflasi.
"Meskipun laju kenaikan lapangan kerja telah melambat selama setahun terakhir dan pertumbuhan upah nominal telah menunjukkan beberapa tanda pelonggaran, pasar tenaga kerja terus tidak seimbang," Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan setelah mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk bulan Februari, kenaikan suku bunga terkecil bank sentral dalam setahun.
The Fed memiliki tugas yang sangat sulit dalam mencoba menyeimbangkan lapangan pekerjaan dengan inflasi. Keduanya merupakan prioritas utama bagi bank sentral, yang diberi mandat untuk memastikan "lapangan kerja maksimum" melalui tingkat pengangguran 4% atau lebih rendah dan menjaga inflasi tetap terkendali. Bank sentral AS berhasil dengan baik dalam hal yang pertama dan sangat baik dalam hal yang kedua selama lebih dari satu dekade, ketika harga-harga meningkat kurang dari target 2% per tahun.
Sejak wabah COVID-19, situasinya telah berbalik arah. Bank sentral telah melewati mandat pekerjaannya karena pasar tenaga kerja telah tumbuh dengan pesat sejak pandemi. Namun, bank sentral telah gagal dalam memerangi inflasi karena gelontoran dana triliunan dolar dalam pengeluaran bantuan COVID telah memompa likuiditas perekonomian. Inflasi, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen, mencapai level tertinggi selama empat dekade di bulan Juni ketika inflasi meningkat sebesar 9,1% per tahun. Pada bulan Desember, inflasi tumbuh 6,5% per tahun, paling lambat sejak Oktober 2021. Namun, angka itu lebih dari tiga kali lipat dari target Fed.
Para ekonom Wall Street memperkirakan laporan nonfarm payroll untuk Januari, yang akan dirilis pada hari Jumat, akan menunjukkan penciptaan 190.000 pekerjaan dibandingkan 223.000 pada bulan Desember.
Dari sisi data, Departemen Tenaga Kerja mengungkapkan klaim pengangguran untuk minggu terakhir pada 28 Januari turun menjadi 183.000, sekitar 3.000 di bawah 186.000 minggu lalu dan jauh di bawah perkiraan 200.000. Data tersebut merupakan bukti ketahanan pasar tenaga kerja.
Digabungkan dengan laporan JOLTS pada hari Rabu yang menunjukkan lowongan kerja membaik dan laporan ISMyang menyatakan bahwa produsen "tidak secara substansial" mengurangi personil mereka, hal ini mengindikasikan pasar tenaga kerja masih lebih kuat daripada yang diinginkan oleh the Fed.
Hal-hal tersebut merupakan beberapa alasan kembalinya emas ke bawah $1.950 dalam perdagangan intraday selama 24 jam terakhir. Penurunan ini dapat semakin dalam, atau emas dapat menembus, tergantung pada laporan nonfarm payrolls.
Indeks Dolar telah jatuh lebih 9% sejak September terhadap enam mata uang negara maju, mencapai level terendah 10 bulan di 100,68 pada sesi sebelumnya.
Lemahnya mata uang AS telah menjadi keuntungan bagi emas, menopangnya ke level tertinggi sembilan bulan.
Agar emas dapat menguat, dolar idealnya harus melanjutkan penurunan, dan ini dapat bergantung pada laporan nonfarm payroll.
Analisis Dixit:
"Jika angka NFP berubah menjadi buruk bagi dolar, penembusan mengejutkan di bawah 101,30 dapat diikuti oleh penurunan menuju 100,30. Namun bagaimanapun juga, jika dolar berhasil berkelanjutan menembus di atas 101,96, hal ini dapat diikuti oleh zona resistensi horizontal di 102,45-102,65. Kenaikan lebih lanjut kemungkinan akan dimulai di 103,50."
Selain dolar, imbal hasil obligasi AS merupakan indikator kontrarian lain untuk kenaikan emas.
Imbal hasil Treasury 10 tahun turun ke level terendah dua minggu di 3,333% pada hari Kamis, bergerak jauh di bawah Simple Moving Average 200 hari dan berpotensi terus turun menuju trendline support turun di 3,28%, yang didukung oleh RSI di bawah level netralitas di 50.
Dixit menyampaikan:
"Jika angka NFP dirilis lebih kuat dari yang diindikasikan, hal ini dapat menyebabkan pemulihan Yield 10 Tahun ini untuk menguji 3,5%. Namun, ruang penurunan lebih lanjut menuju 3,28% masih ada."
Disclaimer: Barani Krishnan menggunakan berbagai pandangan di luar pandangannya sendiri untuk memberikan keragaman pada analisisnya untuk pasar mana pun. Sebagai netralitas, ia terkadang menyajikan pandangan-pandangan yang berlawanan dan variabel-variabel pasar. Ia tidak memiliki posisi dalam komoditas dan sekuritas yang ditulisnya.
Sesuai perkiraan pelaku pasar The Federal Reserve yang di Pimpin oleh Jerome Powell akhirnya pada tanggal 23 Maret 2023 pukul 01.00 WIB mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25...
Dalam insiden penembakan Drone AS, Moskow mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan mencoba mengambil puing-puing pesawat tak berawak militer AS yang jatuh di Laut Hitam, dalam...
Pergerakan di emas berjangka sejak gap-up di awal pekan ini mengindikasikan bahwa reli ini kemungkinan akan berlanjut. Keyakinan para investor bahwa gejolak di sektor perbankan...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.