Saham-saham ditutup lebih tinggi kemarin setelah laporan PPI yang lebih lemah dari perkiraan. Meskipun suku bunga turun, hal ini tidak mengakibatkan kurva imbal hasil yang signifikan, dan dollar hanya sedikit lebih lemah. Secara keseluruhan, hari itu relatif tenang, menjadi pengingat akan divergensi pasar yang terjadi pada 31 Juli.
Klaim Pengangguran Bisa Menjadi Lebih Signifikan untuk Pasar
Kurva imbal hasil juga menanjak hari ini, tetapi trennya naik perlahan pada saat ini. 10-2 Year Treasury Yield Spread menembus resisten setelah laporan pekerjaan, tetapi terhenti sejak saat itu. Saya rasa kita membutuhkan lebih banyak data untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, apakah itu laporan CPI yang lemah hari ini atau peningkatan pada klaim yang berkelanjutan dan klaim pengangguran awal. Ada kemungkinan bahwa data yang paling penting minggu ini bukanlah CPI melainkan data klaim pada hari Kamis. Angka klaim minggu lalu tentu saja menggeser momentum.
Kurva imbal hasil pada umumnya melacak klaim yang terus berlanjut dan tingkat pengangguran dari waktu ke waktu. Jika pasar obligasi mendapatkan petunjuk bahwa tingkat pengangguran akan meningkat, kurva kemungkinan akan terus menanjak.
Jika kurva imbal hasil semakin curam dan carry trade yen masih belum berakhir karena perbedaan suku bunga yang menyempit, maka reli singkat di pasar saham selama beberapa hari tidak akan membuat banyak perbedaan dalam jangka panjang.
Perdagangan USD/JPY dalam Kisaran
Pergerakan USD/JPY bolak-balik dalam sebuah kisaran adalah apa yang lebih disukai oleh pasar ekuitas, yang memungkinkan terjadinya divergensi jenis ini.
Namun, jika USD/JPY mulai tren lebih rendah lagi, ini bisa menjadi masalah yang lebih besar. Hal ini dikarenakan USD/JPY cenderung bergerak sesuai dengan perbedaan suku bunga, dan selama suku bunga di AS turun, maka kemungkinan besar akan menyebabkan USD/JPY turun juga.