Open Interest Bitcoin Turun saat Harga Tembus $23 Ribu

Open interest Bitcoin, nilai dari semua posisi derivatif BTC yang terbuka, telah turun lebih dari 25% tahun ini. Hal ini terjadi ketika mata uang kripto ini menembus level resistance $23.000 selama akhir pekan dan membuat para trader lengah, sehingga menyebabkan tekanan jual yang menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi mereka yang mengambil posisi melawan pasar kripto.

Open Interest Bitcoin Turun 26% dari Tahun ke Tahun

Bitcoin melonjak di atas $23.000 pada hari Sabtu, level tertinggi sejak Agustus tahun lalu. Mata uang kripto ini telah menghindari kerugian, berada di atas angka $22.000. Koin ini diperdagangkan di sekitar $22.800, naik lebih dari 33% selama 14 hari terakhir pada saat ditulis.

Di tengah pemulihan harga spot selama dua minggu terakhir, volume perdagangan opsi BTC di Deribit melebihi $3 miliar, mencapai level tertinggi sejak November 2022, menurut laporan Kaiko. Sebagian besar posisi yang masuk bersifat bullish, tatkala posisi opsi call relatif terhadap volume opsi put telah meningkat menjadi lebih 66%, level tertinggi dalam lebih dari satu tahun.

Sementara itu, open interest (OI) Bitcoin telah turun lebih 26% tahun ini. Penurunan OI terjadi karena para trader short lengah dalam reli terbaru ini. Dengan kenaikan mata uang kripto utama ini lebih dari 38% dari tahun ke tahun, posisi senilai 50 ribu BTC telah ditutup, mengindikasikan bahwa posisi short telah dilikuidasi pada harga yang lebih tinggi. Kaiko mencatat:

"Meskipun tingkat open interest yang lebih rendah biasanya mengindikasikan minat yang lebih rendah di pasar, penghapusan posisi leverage bisa jadi merupakan hal yang dibutuhkan pasar kripto saat ini, dengan penemuan harga yang kembali ke pasar spot."

Menurut data dari CoinGlass, trader short mengalami kerugian sekitar $492 juta di seluruh exchange terpusat utama pada tanggal 14 Januari, tatkala Bitcoin menembus di atas $21.000. Trader yang mengambil posisi melawan pasar kripto juga mengalami kerugian lebih $235 juta pada 20 Januari saat Bitcoin menguat hingga di atas $23.000.

Open Interest Agregat Bitcoin Turun ke Titik Terendah dalam 7 Bulan

Open interest agregat dari Bitcoin Futures, jumlah total kontrak berjangka, ditambah kontrak dengan margin stablecoin, telah turun ke level terendah sejak Juli tahun lalu. Saat ini, open interest agregat Bitcoin berjangka mencapai $8,3 miliar.

Secara umum, ketika open interest menurun, ini sering kali merupakan tanda bahwa tren mulai berkurang. Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa banyak posisi short atau long yang dilikuidasi. Data dari CoinGlass menunjukkan sekitar $1,6 miliar kontrak short dan $920 juta posisi long telah dilikuidasi selama dua minggu terakhir.

Seperti yang dilaporkan, open interest Bitcoin meningkat senilai $1,6 miliar dalam hitungan hari di bulan Oktober, dengan open interest agregat mencapai $10,73 miliar. Open interest agregat mengalami penurunan besar-besaran mulai awal November seiring dengan meledaknya FTX.

Sementara itu, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $22.878, hampir datar selama beberapa hari terakhir. Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua, bergerak di kisaran $1.600, turun sekitar 1% selama sehari terakhir saat ditulis. Selain itu, total market cap kripto berada di atas $1 triliun.

Yang menentang tren saat ini adalah token asli dari platform staking likuid Ethereum, yang terus mencatatkan keuntungan di tengah berita bahwa pengembang Ethereum telah berhasil menjalankan "shadow fork" dari upgrade Shanghai, yang akan menyertakan kode yang memungkinkan penarikan ETH yang diperdagangkan di Beacon Chain.

LDO milik Lido telah naik sekitar 7% selama beberapa hari terakhir, sementara RPL keluaran Rocket Pool naik 10,9%. Kedua token tersebut masing-masing naik lebih dari 177% dan 96% selama sebulan terakhir.

***

Artikel ini awalnya diterbitkan di The Tokenist. Lihat buletin gratis The Tokenist, Five Minute Finance, untuk analisis mingguan mengenai tren terbesar di bidang keuangan dan teknologi.