Bila ada sebuah ajaran mengenai bagaimana investor retail berinvestasi maka satu hal yang penting untuk dilakukan adalah menemukan saham yang seperti permata terpendam atau dalam bahasa Inggris disebut hidden gems. Banyak investor retail yang lebih suka untuk berinvestasi pada saham-saham yang populer di pasar saham yang dikategorikan sebagai blue chip atau aman dalam jangka panjang. Bila anda merupakan salah satu yang berpikiran demikian anda harus merubah pola pikir anda. Itu karena potensi terbesar dari pasar saham yang sebenarnya ada pada saham-saham yang potensial namun diabaikan oleh pasar atau seperti permata yang terpendam karena terpendam dalam orang-orang tidak mengetahuinya. Menemukan permata terpendam adalah kunci kesuksesan investor retail dalam berinvestasi.
Dalam dunia saham anda tidak akan mendapatkan keuntungan yang besar dari saham-saham blue chip yang memiliki kapitalisasi besar. Hal itu karena blue chip terlalu besar untuk bergerak dan bertumbuh. Sedangkan saham-saham kecil memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang. Biasanya investor atau analis mengabaikan saham-saham kecil karena belum adanya manajemen yang terbukti atau namanya tidak terkenal. Namun karena itulah mereka melewatkan kenaikan saham-saham big bagger yang naik berkali-kali lipat tanpa terdeteksi. Banyak pula investor yang berpikir demikian sehingga melewatkan peluang-peluang yang ada. Namun jangan salah sebuah blue chip yang terkenal bisa menjadi permata terpendam yaitu karena mencatatkan kinerja yang buruk dan harga sahamnya jatuh sehingga diabaikan pasar. Harganya bisa jatuh sedemikian rupa sehingga ketika kembali mencatatkan kinerja yang bagus saham tersebut akan naik dengan pesat bahkan lebih pesat dibandingkan saham bertumbuh.
Karena diabaikan pasar biasanya saham yang bersifat permata terpendam memiliki nilai atau valuasi yang rendah entah itu dari PER ataupun PBV. Memang kelihatannya sangat murah dan berisiko rendah untuk dibeli namun seringkali kita akan ketakutan karena grafik harga sahamnya sangat jelek. Sebuah saham bisa dihargai sangat mahal di harga 1000namun menjadi permata terpendam di harga 100. Melihat sejarah maka tidak banyak investor yang mau membeli saham seperti ini. Tapi kunci utama investasi bukanlah melihat masa lampau namun memprediksi kinerja masa depan. Ditambah ada satu tantangan lagi bagi investor yakni kesabaran. Biasanya saham permata terpendam cenderung tidak bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu kesabaran investor akan diuji dalam hal ini. Namun seringkali kesabaran berbuah manis. Investor saham yang berhasil menerapkan metode ini adalah Lo Kheng Hong. Beliau mampu mengidentifikasi saham yang sangat murah dan diabaikan pasar dan mau menunggu lama untuk mendapatkan keuntungan ketika pasar mengembalikan harganya ke level normal (fair value).
Kesimpulan:
Kebanyakan investor retail berinvestasi di saham yang produknya sudah mereka kenal. Memang cara itu tidaklah begitu salah namun jika ingin lebih mendapatkan hasil yang maksimal dalam investasi saham maka investor retail harus berinvestasi pada saham-saham yang bersifat seperti permata terpendam.