Setiap kali pemilu presiden di Amerika Serikat mendekat, perbincangan mengenai dampaknya terhadap pasar saham kerap menjadi topik hangat. Banyak investor yang berspekulasi tentang bagaimana hasil pemilu bisa memengaruhi pergerakan pasar. Namun, riset sejarah pasar menunjukkan bahwa pemilu bukanlah "game changer" besar bagi pasar AS.
Berikut adalah beberapa data dan fakta menarik mengenai pergerakan pasar di tahun-tahun pemilu.
1. Tren Historis: Pasar Saham Cenderung Naik di Tahun Pemilu
Menurut analisis yang dilakukan oleh Fidelity, sejak tahun 1950, pasar saham AS mengalami rata-rata kenaikan sebesar 9,1% di tahun-tahun pemilu. Angka ini menunjukkan adanya pola yang konsisten, di mana pasar tetap menunjukkan pertumbuhan meskipun terpapar oleh dinamika politik. Kenaikan ini bisa memberikan harapan bagi para investor bahwa tahun pemilu berpotensi membawa kinerja positif bagi portofolio mereka.
2. Siklus Pemilu Bukanlah Penggerak Utama Pasar
Denise Chisholm, Direktur Strategi Pasar di Fidelity, menjelaskan bahwa meskipun terdapat kenaikan rata-rata dalam 12 bulan sebelum pemilu, pemilu itu sendiri bukan faktor penggerak utama bagi pasar. Sebaliknya, kenaikan tersebut lebih berkaitan dengan tren pasar jangka panjang yang sudah ada, bukan efek langsung dari hasil pemilu. Oleh karena itu, investor sebaiknya tidak menganggap pemilu sebagai satu-satunya pendorong pergerakan pasar.
3. Risiko Bertaruh pada Sektor Tertentu
Salah satu strategi yang sering ditempuh investor adalah memilih sektor tertentu berdasarkan ekspektasi perubahan kebijakan yang dihasilkan oleh pemilu. Namun, Anu Gaggar menunjukkan bahwa data historis tidak mendukung adanya pola kinerja sektor yang konsisten di tahun pemilu. Hal ini menandakan bahwa mengandalkan perubahan kebijakan untuk meraih keuntungan investasi dapat menjadi strategi yang berisiko tinggi.
4. Pasar Bersifat Nonpartisan
Ada mitos yang berkembang bahwa satu partai politik lebih "menguntungkan" bagi pasar dibandingkan dengan yang lain. Namun, secara historis, pasar saham AS menunjukkan tren positif di bawah pemerintahan dari kedua partai. Dengan demikian, daripada terfokus pada siapa yang memenangkan pemilu, investor lebih baik memusatkan perhatian pada fundamental ekonomi dan kondisi pasar yang ada.
5. Prioritaskan Fundamental dan Rencana Jangka Panjang
Alih-alih berusaha memprediksi dampak pemilu, investor sebaiknya berfokus pada fundamental seperti pendapatan korporat, suku bunga, dan siklus ekonomi. Penyesuaian strategi investasi yang dilakukan hanya berdasarkan hasil pemilu dapat mengganggu perencanaan keuangan jangka panjang yang telah disusun sebelumnya. Dengan demikian, investasi yang berbasis pada analisis fundamental akan lebih memberikan ketenangan dan kepastian.