Market Outlook: Skema Baru Royalti Batu Bara

Skema Baru Royalti Batu Bara.

• Dalam peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2022 tentang Perlakuan Perpajakan dan/atau Penerimaan Negara Bukan Pajak di Bidang Usaha Pertambangan Batubara disebutkan bahwa jika Harga Batubara Acuan (HBA) kurang dari USD70/ton maka tarif royalti dikenakan 14% dikali harga jual dikurangi tarif iuran produksi.
• Jika HBA USD80/ton – USD90/ton maka tarifnya dikenakan 23% lalu untuk HBA USD90/ton – USD100/ton dikenakan tarif royalty 25% dan terakhir jika HBA di atas USD100/ton maka tarif royaltinya sebesar 28%.
• Sekadar informasi, per April 2022 HBA ditetapkan sebesar US$ 288,40 per ton. Artinya besaran tarif maksimum lah yang bakal dikenakan untuk royalty
• Aturan ini sudah berlaku sejak Januari 2022 untuk perusahaan yang ijin pertambangan khusus diterbitkan sebelum 11 April 2022 dan jika ijin pertambangan khususnya dikeluarkan setelah 11 April 2022, maka aturan ini akan berlaku mulai Januari 2023.
• Ijin pertambangan khusus adalah kewenangan Pemerintah, dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara, untuk memberikan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Yang dimaksud dengan IUPK adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

Key takeaway : sebenarnya kenaikan HBA ini tidak akan terlalu berpengaruh signfikan terhadap beban perusahaan batu bara dengan catatan jika HBA di pasar jauh di atas tarif mentok yaitu USD100 ton. Jadi, kaya HBA April 2022 di USD288,40/ton itu kan jauh di atas maksimum tarif HBA di USD100/ton. Jadi meski HBA di pasar makin tinggi, tarif royalty akan tetap dikenakan 28%. Namun, jika HBA turun maka akan meningkatkan beban keuangan emiten batu-bara karena akan ada peningkatan beban pajak yang harus ditanggung emiten batu-bara

Market Review

• IHSG ditutup menguat 0.55% ke level 7,275 dengan asing catatkan aksi beli bersih Rp694 Miliar dengan pembelian terbanyak di saham TLKM, BBRI, dan ASII sementara penjualan terbanyak ke saham BBCA, BMRI, dan TBIG
• Hanya 3 sektor yang ditutup melemah dengan IDXTech memimpin laju pelemahan indeks, sedangkan sisanya ditutup menguat dengan IDXBasic memimpin laju penguatan indeks

Laporan Keuangan :

• TLKM—pendapatan naik 5% jadi Rp143 Triliiun, laba bersih naik 12,6% jadi Rp33,9 Triliun
• ARNA—laba ARNA naik 44% jadi Rp170 Miliar di Q3/2022

Rilis Data Ekonomi :

• Suku Bunga BI—diprediksi akan tetap di 3,5%. Pengumuman resmi pukul 12:30 WIB

IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas (7,215— 7,300) IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 7,275. Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpeluang berlanjut dengan bergerak menuju resistance level 7,300. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menuju support level di 7,215. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.