
Silakan coba pencarian lain
Laporan pekerjaan utama AS Januari dari minggu lalu dan potensi dampaknya terhadap konsolidasi kenaikan suku bunga The Fed masih terus berlanjut di pasar, dengan pelemahan lebih lanjut kemungkinan terjadi pada harga minyak dan emas minggu ini bahkan ketika kedua komoditas tersebut mencoba untuk rebound dari penurunan pada hari Jumat.
Minyak terseret ke posisi terendah dalam tiga minggu sedangkan emas turun hampir $100 per ons dari level tertingginya dalam 48 jam terakhir setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Jumat bahwa 517,000 pekerjaan ditambahkan ke daftar nonfarm payroll pada bulan Januari, hampir tiga kali lebih banyak dari yang diperkirakan.
Indeks Dolar dan imbal hasil treasury note AS 10 tahun, yang bertindak sebagai perdagangan kontra terhadap aset berisiko yang mencakup komoditas, tetap berada di zona hijau pada hari Senin setelah rebound akhir pekan lalu - membatasi kenaikan minyak dan emas.
Pada hari Senin, minyak West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di New York, atau WTI, untuk penyerahan Maret turun 12 sen, atau sebesar 0,2%, di $73,27 per barel pada pukul 16.20 WIB. Harga minyak turun 3,2% pada hari Jumat dan 7,5% untuk minggu lalu, menyentuh level terendah tiga minggu di $73,11.
Minyak yang diperdagangkan di London, Brent untuk penyerahan Maret naik 2 sen, atau sebesar 0,04%, di $79,97 per barel. Minyak turun 2,7% pada hari Jumat dan 7,5% untuk minggu lalu, mencapai level terendah tiga minggu di $79,62.
Emas penyerahan April di Comex New York naik $9,05, atau sebesar 0,5%, di $1.885,65/oz. Harga emas ditutup turun $53,90, atau sebesar 2,8% pada hari Jumat. Harga mencapai level terendah satu bulan di $1.861,50 selama sesi tersebut.
Saat kekhawatiran resesi terutama bertanggung jawab atas penurunan minyak minggu lalu, dengan ketidakpastian atas langkah Fed selanjutnya juga membebani minyak mentah dan emas, sentimen dukungan pada hari Senin di level yang lebih rendah mengangkat keduanya.
Bantuan untuk minyak juga datang dari sumber yang tidak biasa yang akhir-akhir ini menopang minyak mentah.
IEA, atau Badan Energi Internasional, pada hari Minggu menegaskan kembali proyeksinya dari bulan Januari bahwa pemulihan China dari krisis COVID akan menjadi pendorong utama permintaan minyak tahun ini. Meski perkiraan oleh IEA yang berbasis di Paris diikuti secara luas di seluruh pasar, lembaga ini juga rutin dituding oleh para bull minyak memiliki pandangan bearish atas permintaan dan harga minyak mentah karena negara-negara konsumen yang mereka perhatikan.
Setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini akan datang dari China, di mana permintaan bahan bakar jet melonjak, kata direktur eksekutif IEA Fatih Birol.
Bergantung pada seberapa kuat pemulihan tersebut, aliansi minyak global OPEC+ mungkin harus menilai kembali keputusannya di awal Oktober untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari hingga 2023.
Berbicara di sela-sela sebuah konferensi di India, Birol mengatakan kepada Reuters:
"Jika permintaan naik sangat kuat, jika ekonomi China pulih, maka akan ada kebutuhan, dalam pandangan saya, bagi negara-negara OPEC+ untuk melihat kebijakan (produksi) mereka."
Terlepas dari proyeksi IEA mengenai China, analis energi utama DBS Bank, Suvro Sarkar, mengatakan bahwa tingkat suku bunga yang lebih tinggi menahan kenaikan harga. Ia menambahkan:
"Kami belum melihat bukti-bukti besar akan rebound permintaan domestik China, meskipun angka-angka mobilitas cukup menggembirakan. Oleh karena itu, kekhawatiran mengenai siklus kenaikan suku bunga bank sentral dan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama masih menjadi penekan utama harga minyak setelah turun lebih dari 7% minggu lalu.
Tidaklah intuitif bahwa data pekerjaan yang bagus akan menyebabkan jatuhnya harga minyak, tetapi itulah yang terjadi di pasar saat ini."
Sementara itu, pembatasan harga untuk produk-produk bahan bakar Rusia mulai berlaku pada hari Minggu. Negara G7, Uni Eropa, dan Australia menyetujui batasan $100 per barel untuk diesel dan produk-produk lain yang diperdagangkan dengan harga lebih tinggi dari minyak mentah dan $45 per barel untuk produk-produk yang diperdagangkan dengan harga lebih rendah, seperti bahan bakar minyak.
Analis ANZ mengatakan dalam sebuah catatan klien:
"Untuk saat ini, pasar memperkirakan negara-negara non-UE akan meningkatkan impor minyak mentah Rusia yang telah dimurnikan, sehingga menciptakan sedikit gangguan pada pasokan secara keseluruhan. Namun demikian, pembatasan pasokan OPEC yang terus berlanjut akan membuat pasar tetap terbatas."
OPEC yang beranggotakan 13 negara, atau Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, dipimpin oleh Arab Saudi. Bersama dengan Rusia dan sembilan negara penghasil minyak independen, aliansi ini dikenal sebagai OPEC+.
Menteri Energi Arab Saudi, Abdulaziz bin Salman, pada akhir pekan lalu mengulangi sebuah peringatan yang telah didengungkan oleh kerajaan ini selama lebih dari satu tahun - bahwa sanksi-sanksi dan kurangnya investasi di sektor energi dapat mengakibatkan krisis energi global.
Setelah goncangan pasar pada hari Jumat akibat angka pekerjaan bulan Januari yang memaksa investor untuk menghitung ulang ekspektasi mengenai seberapa hawkish Federal Reserve dapat mengendalikan inflasi, semua mata akan tertuju pada pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa.
Minggu lalu Powell mengakui kemajuan dalam perjuangan lagi inflasi, tetapi data pekerjaan kuat secara tak terduga berpotensi memberi bank sentral lebih banyak kelonggaran untuk terus menaikkan suku bunga.
Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga Fed nan agresif akan menjerumuskan ekonomi ke dalam resesi.
Akan ada perkembangan terbaru soal pasar tenaga kerja pada hari Kamis dengan angka-angka klaim pengangguran awal, sementara beberapa pejabat Fed lainnya juga dijadwalkan tampil, termasuk Presiden Fed New York John Williams, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic.
Disclaimer: Barani Krishnan menggunakan berbagai pandangan di luar pandangannya sendiri untuk memberikan keragaman pada analisisnya terhadap pasar mana pun. Sebagai netralitas, ia terkadang menyajikan pandangan dan variabel pasar yang berlawanan. Ia tidak memiliki posisi dalam komoditas dan sekuritas yang ditulisnya.
Sesuai perkiraan pelaku pasar The Federal Reserve yang di Pimpin oleh Jerome Powell akhirnya pada tanggal 23 Maret 2023 pukul 01.00 WIB mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25...
Dalam insiden penembakan Drone AS, Moskow mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan mencoba mengambil puing-puing pesawat tak berawak militer AS yang jatuh di Laut Hitam, dalam...
Pergerakan di emas berjangka sejak gap-up di awal pekan ini mengindikasikan bahwa reli ini kemungkinan akan berlanjut. Keyakinan para investor bahwa gejolak di sektor perbankan...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.