
Silakan coba pencarian lain
Dari keputusan suku bunga The Fed hingga ECB, angka pekerjaan AS, dan pendapatan tiga perusahaan terbesar di Amerika, ini akan menjadi minggu yang penuh dengan data bagi para investor di seluruh pasar. Bagi mereka yang berkecimpung di pasar minyak, akan ada tekanan tambahan mengenai bagaimana harga minyak mentah dapat bereaksi terhadap pertemuan OPEC+ yang anti-klimatik.
Pertemuan OPEC+ pada 1 Februari merupakan yang pertama. Dengan tidak adanya perubahan produksi yang diharapkan dari 13 anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak yang dipimpin Saudi dan sepuluh sekutu minyak mereka yang dimotori oleh Rusia, pertemuan ini akan efektif mengesahkan produksi yang disepakati OPEC+ pada bulan Desember. Para pelaku pasar minyak biasanya berharap OPEC+ akan mengumumkan pemangkasan produksi ketika kelompok ini bertemu. Tanpa itu, harga minyak cenderung turun.
Minyak WTI crude yang diperdagangkan di New York, dan minyak Brent yang diperdagangkan di London, naik di awal perdagangan Asia hari Senin.
Namun, harga dengan cepat mengembalikan kenaikannya di tengah anggapan bahwa pertemuan OPEC+ akan mengecewakan, dan Federal Reserve serta European Central Bank (ECB), bersama dengan angka ketenagakerjaan dan pendapatan AS, akan mendorong apa yang bisa menjadi minggu yang bergejolak untuk minyak dan emas.
Minyak WTI turun 68 sen, atau 0,9%, di $79 per barel pada pukul 14.24 WIB. Patokan minyak mentah AS ini turun 2,5% minggu lalu setelah reli kumulatif 11% dalam dua minggu sebelumnya. Sebulan, WTI turun 1,8%.
Minyak Brent untuk penyerahan Maret juga turun 68 sen, atau 0,8%, di $85,72 per barel. Patokan minyak global turun 1,1% minggu lalu setelah reli hampir 12% selama dua minggu sebelumnya. Untuk bulan Januari sejauh ini, Brent turun 0,2%.
National Australia Bank menyatakan dalam sebuah catatan riset:
"Tidak ada perubahan pada produksi OPEC+ yang diperkirakan akan diumumkan dalam pertemuan minggu ini, dan kami memperkirakan komentar prospek dari Fed AS akan menjadi pendorong utama prospek dalam waktu dekat."
Federal Reserve akan memimpin aksi dengan keputusan suku bunga pada hari Rabu yang diperkirakan akan menampilkan kenaikan suku bunga AS terkecil dalam hampir satu tahun - 25 basis poin. European Central Bank akan dirilis sehari kemudian, dengan kenaikan bisa mencapai 50 basis poin.
Dari keduanya, yang akan diawasi dengan lebih ketat adalah The Fed. Bank sentral AS telah menambah 425 basis poin pada suku bunga sejak Maret melalui tujuh kali kenaikan untuk menahan lonjakan inflasi. Sebelumnya, suku bunga The Fed mencapai puncaknya hanya 25 basis poin, usai bank sentral memangkasnya menjadi hampir nol setelah wabah global COVID-19 pada tahun 2020.
Meski The Fed mengeksekusi empat kenaikan jumbo berturut-turut sebesar 75 basis poin dari Juni hingga November, sejak Desember, Fed memberlakukan kenaikan 50 basis poin yang lebih moderat. Jika kenaikan berikutnya sebesar 25 basis poin, itu akan menjadi yang terkecil sejak bank sentral memulai siklus pengetatan moneter pada Maret 2022.
Investor juga akan tetap fokus pada konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell pasca rapat pada hari Rabu setempat untuk mencari indikasi seberapa besar kenaikan suku bunga yang akan terjadi dan kapan para pejabat dapat mempertimbangkan jeda.
Harga emas bisa turun setelah reli selama enam minggu tatkala investor mengalihkan sebagian perhatiannya ke dolar, yang telah jatuh tiga minggu berturut-turut, mencapai nilai terendah mata uang AS sejak April.
Emas untuk penyerahan Februari di Comex New York bertahan di $1.929,40 pada hari Jumat, turun hanya 60 sen. Emas naik ke $1.946,60 pada perdagangan Asia hari Senin, sekali lagi mendekati level resisten psikologis utama di $1.950.
Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada kontrak berjangka oleh beberapa trader, berada di $1.928,15 - turun 96 sen, atau sebesar 1%. Emas spot mencapai puncaknya di $1,934.56 sejauh ini pada hari Senin.
Resisten $1.950 merupakan ujian utama bagi emas untuk naik menuju rekor tertinggi di atas $2.000 per ons, yang dicapai pada bulan April tahun lalu, hampir mengulangi capaian puncaknya sepanjang masa dari Agustus 2020. Sejak tahun ini dimulai, emas berjangka dan emas spot masing-masing telah naik lebih 5%.
Kegagalan emas spot untuk menyelesaikan minggu ini di atas $1.932, dengan penurunannya ke bawah $1.928, meningkatkan kemungkinan penurunan lebih lanjut, Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com, menyatakan.
"Kita dapat meninjau kembali level terendah emas baru ini di $1.916 dan memperpanjang penurunan menuju $1.912, diikuti oleh $1.900. "
Dixit menambahkan bahwa jika tren penjualan meningkat di bawah $1.900, pelemahan lanjutan ke $1.880 dan $1.870 dapat terjadi.
Namun jika tren bullish emas spot tetap bertahan, pembeli kemungkinan akan muncul kembali di zona support untuk mengantisipasi kenaikan yang menargetkan $1.965 dan $1.972, tambahnya.
Menambah volatilitas minyak dan emas yakni laporan ketenagakerjaan AS pada hari Jumat. Departemen Tenaga Kerja AS diperkirakan akan mengutip pertumbuhan lapangan kerja sebanyak 185.000 untuk bulan Januari, turun dari 223.000 pada bulan Desember. Sementara itu, tingkat pengangguran diproyeksikan naik menjadi 3,6%. Penghasilan rata-rata per jam diperkirakan akan sedikit melambat dari bulan sebelumnya.
Kalender ekonomi untuk minggu ini juga menampilkan laporan lowongan pekerjaan untuk bulan Desember pada hari Rabu, bersama dengan PMI ISM.
Sebelum rapat ECB hari Kamis, zona euro akan menerbitkan PDB kuartal IV pada hari Selasa, yang diperkirakan akan menunjukkan kontraksi kecil. Blok ini akan merilis data inflasi untuk bulan Januari pada hari Rabu, yang diperkirakan akan melambat selama tiga bulan berturut-turut.
Menambahkan data yang menjulang tinggi minggu ini yaitu pendapatan kuartalan dari Apple (NASDAQ:AAPL), Amazon (NASDAQ:AMZN), dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL) - tiga dari empat perusahaan AS dengan valuasi pasar terbesar. Meta Platforms (NASDAQ:META), yang memiliki Facebook, juga akan merilis laporan keuangannya minggu ini.
Biasanya, pendapatan perusahaan di luar industri minyak tidak secara langsung memengaruhi harga minyak mentah, demikian pula halnya dengan emas. Namun, dampak besar pada Wall Street dari pendapatan perusahaan-perusahaan ini dapat mempengaruhi minyak dan emas untuk bergerak.
DISCLAIMER: Barani Krishnan menggunakan berbagai pandangan di luar pandangannya sendiri untuk memberikan keragaman pada analisisnya di pasar mana pun. Sebagai netralitas, ia terkadang menyajikan pandangan-pandangan yang berlawanan dengan dirinya dan variabel-variabel pasar. Ia tidak memiliki posisi dalam komoditas dan sekuritas yang ditulisnya.
Sesuai perkiraan pelaku pasar The Federal Reserve yang di Pimpin oleh Jerome Powell akhirnya pada tanggal 23 Maret 2023 pukul 01.00 WIB mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25...
Dalam insiden penembakan Drone AS, Moskow mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan mencoba mengambil puing-puing pesawat tak berawak militer AS yang jatuh di Laut Hitam, dalam...
Pergerakan di emas berjangka sejak gap-up di awal pekan ini mengindikasikan bahwa reli ini kemungkinan akan berlanjut. Keyakinan para investor bahwa gejolak di sektor perbankan...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.