Pada hari Jumat (7/6), Amerika Serikat (AS) baru saja merilis data terbaru terkait tingkat pengangguran dan penambahan lapangan kerja (Non-Farm Payrolls/NFP) untuk bulan Mei, yang mengejutkan pasar dengan hasil yang tak terduga.
Data ini menunjukkan gambaran yang kontradiktif mengenai keadaan pasar tenaga kerja dan memberikan alasan bagi pasar untuk semakin waspada menjelang laporan inflasi AS (Consumer Price Index/CPI) minggu ini. Berikut catatan rangkuman penting hasil NFP yang dilansir dari Bloomberg Economics (10/6).
Rangkuman Data Tenaga Kerja (NFP) Mei 2024:
1. NonFarm Payrolls (NFP):
○ Mei: Tambahan 272.000 pekerjaan baru, yang melebihi prediksi Bloomberg Economics sebesar 222.000 dan median konsensus sebesar 180.000.
○ April (revisi): Data direvisi turun menjadi 165.000 pekerjaan.
○ Revisi dua bulan terakhir: Bersih mencapai minus 15.000 pekerjaan.
2. Sektor Pekerjaan:
○ Pertumbuhan terbesar: Sektor kesehatan, transportasi, dan pergudangan yang bersifat tidak bersiklus (acyclical).
○ Sektor lain: Layanan profesional dan bisnis, serta rekreasi dan perhotelan juga mencatat kenaikan besar, terutama menjelang liburan musim panas.
3. Survei Rumah Tangga:
○ Kontraksi lapangan kerja: Sebesar 408.000 dibandingkan penambahan 25.000 sebelumnya.
○ Penyesuaian dengan definisi NFP: Kontraksi mencapai 456.000 dibandingkan penambahan 563.000 sebelumnya, mencakup mereka yang memiliki pekerjaan lebih dari satu dan tidak termasuk pekerjaan di rumah tangga pribadi.
4. Keakuratan Data:
○ Survei perusahaan dianggap melebih-lebihkan kekuatan pasar tenaga kerja.
○ Model kelahiran-kematian BLS menambah 231.000 pekerjaan berdasarkan penyesuaian nonmusiman, namun pengamatan real-time menunjukkan angka yang sebenarnya lebih rendah dari setengah angka itu.
5. Pekerjaan Penuh Waktu:
○ Penurunan: Sebesar 625.000 pekerjaan, melanjutkan tren penurunan dari kenaikan besar pada April yang mencapai 949.000.
○ Durasi pengangguran: Meningkat menjadi 8,9 minggu dari 8,7 minggu, menunjukkan para pencari kerja membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan.
6. Angkatan Kerja:
○ Penurunan: Sebesar 250.000 orang.
○ Pengangguran: Naik sebesar 157.000 orang.
7. Tingkat Pengangguran:
○ U-3: Naik menjadi 3,96% dari 3,86%, sesuai prediksi Bloomberg Economics sebesar 4% tetapi di atas ekspektasi pasar 3,9%.
○ U-2: Stabil di 1,92%, lebih tinggi dibanding tingkat sebagian besar tahun 2022 dan 2023.
8. Arus Pengangguran:
○ Rata-rata pergerakan arus pengangguran bersih selama enam bulan adalah negatif selama 13 bulan berturut-turut.
9. Pekerjaan Domestik dan Asing:
○ Penurunan: Pada bulan Mei.
○ Pengangguran di negara bagian utama: Naik menjadi 3,8% dari 3,4%.
○ Negara bagian lain: Turun menjadi 3,4% dari 3,9%.
10. Penghasilan:
○ Penghasilan rata-rata per jam: Meningkat 0,4% dari 0,2%, tepat di atas perkiraan konsensus sebesar 0,3%.
○ Rata-rata jam kerja mingguan: Stabil di 34,3 jam, yang berarti pendapatan mingguan pekerja meningkat 0,4%, sama dengan upah per jam.
Data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat meskipun ada beberapa indikator negatif memberikan dasar bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan kebijakan suku bunga di masa mendatang. Hasil survei perusahaan yang melebih-lebihkan kekuatan pasar tenaga kerja dan peningkatan angka NFP mungkin membuat The Fed menunda penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Kesimpulan Ekonom Bloomberg:
● Laporan ketenagakerjaan ini dapat membantu membangun argumen bahwa penurunan suku bunga The Fed mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
● The Fed kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh kuatnya data NFP yang mungkin tidak mencerminkan kenyataan, meningkatkan risiko bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell akan menghadapi pelemahan pasar tenaga kerja yang tidak terduga yang dapat memicu penurunan suku bunga.
Prospek Laporan Inflasi (CPI)
Selain data ketenagakerjaan, investor/trader juga menantikan laporan inflasi Consumer Price Index (CPI) yang akan dirilis pada hari Rabu. Laporan ini sangat penting karena akan memberikan gambaran lebih lanjut mengenai tekanan inflasi di AS.
Laporan inflasi yang akan dirilis pada hari Rabu diperkirakan menunjukkan:
● Inflasi umum: Menurun.
● Inflasi inti: Tetap tinggi.
● CPI bulanan: Diperkirakan naik 0,2% menyusul kenaikan 0,3% di bulan April.
● CPI inti: Diperkirakan meningkat 0,3%, sama dengan pertumbuhan bulan April.
Pengaruh Terhadap Pasar
● Jika CPI inti naik lebih dari perkiraan: USD dapat menguat dan harga emas turun.
● Jika angka CPI lebih rendah dari perkiraan: Ini dapat mendorong penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan mendukung momentum bullish untuk emas (XAU/USD).
Secara keseluruhan, laporan ketenagakerjaan dan inflasi ini sangat penting bagi pasar dan kebijakan moneter AS. Keputusan The Fed pada pertemuan mendatang juga akan sangat dipengaruhi oleh data ini, dengan potensi untuk memperkuat atau mengubah ekspektasi pasar mengenai arah suku bunga di masa depan.