
Silakan coba pencarian lain
Menjelang tenggat rilis laporan kuartal pertama 2020, hanya 20-an emiten saja yang sudah melaporkan kinerjanya ke Bursa Efek Indonesia. Hal ini mungkin karena imbas dari penyebaran wabah Covid-19 yang memberikan kelonggaran bagi emiten untuk mengunggah laporan keuangan kuartalan maupun tahunannya.
Menarik disimak dari 20-an emiten yang sudah merilis kinerjanya itu, beberapa diantaranya menorehkan kenaikan laba di tengah pandemi. 27 emiten yang sudah melaporkan pencapaian sampai Maret 2020 berasal dari sektor pertanian sebanyak 2 emiten, pertambangan (1 emiten), industri dasar dan kimia (5), aneka industri (2), barang konsumsi (3), properti dan konstruksi (3), infrastruktur (1), keuangan (5), dan perdagangan/jasa (5).
Dari 27 emiten tersebut, 14 diantaranya membukukan kenaikan penjualan dan sisanya mengalami penurunan penjualan. Empat emiten dari 27 emiten tersebut membukukan kerugian pada kuartal pertama tahun ini, yaitu NIKL (JK:NIKL), FASW (JK:FASW), SMDM dan ACST (JK:ACST). Kenaikan laba terbesar ditorehkan oleh AALI (JK:AALI) dan INCO (JK:INCO). Sementara kenaikan penjualan dibukukan oleh CITY (JK:CITY), ASDM, dan AKRA (JK:AKRA).
Jika dilihat dari sisi sektoral, nampak bahwa sektor komoditas yang diwakili oleh pertanian dan pertambangan masih menorehkan pertumbuhan di tengah pandemi. AALI, ANDI (JK:ANDI) dan INCO membukukan kenaikan penjualan masing-masing 13,31%, 21,55% dan 58,74%. Pertumbuhan pendapatan ini berimbas positif bagi kenaikan laba masing-masing emiten. AALI berhasil mencatatkan lonjakan laba hampir 900%. Begitu pun ANDI dengan kenaikan 23%-an dan INCO yang signifikan tumbuh labanya sekitar 260-an%.
Sektor lain yang masih membukukan pertumbuhan adalah barang konsumsi. ROTI (JK:ROTI) dan SIDO (JK:SIDO) misalnya, keduanya mencatatkan kenaikan penjualan dan laba bersih. SIDO membukukan penjualan yang naik tipis 2%-an dan laba bersih yang naik 10,85%. Sementara itu, ROTI menorehkan kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing 15,30% dan 20,03% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Industri dasar dan aneka industri menjadi dua sektor yang tertekan di saat pandemi ini. ASII (JK:ASII) sebagai leader di aneka industri membukukan penurunan pendapatan sekitar -9%-an dan juga laba bersih yang menyusut -8%an. Satu-satunya emiten dari dua sektor ini yang membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba adalah ARNA. Emiten produsen keramik ini berhasil mencetak kenaikan tipis dalam hal pendapatan sebesar 4%-an dan pertumbuhan sebesar 18%-an dalam hal laba bersih.
Dua penggerak sektor trade and service membukukan kinerja yang mixed. AKRA misalnya, masih meraup pendapatan dan laba bersih yang meningkat jika dibandingkan periode tahun lalu. Pendapatan AKRA naik 26%-an dan laba bersihnya tumbuh 13%-an. Berbanding terbalik dengan AKRA, UNTR (JK:UNTR) malah membukukan penurunan kinerja. Emiten alat berat yang juga anak usaha ASII ini mengalami penurunan signifikan dalam hal penjualan sebesar -19%-an dan laba bersih sebesar -40%-an.
Melihat kinerja emiten di kuartal pertama yang variatif, penting bagi kita sebagai investor untuk mencermati imbas pandemi Covid19 ini di kuartal berikutnya. Hal ini dikarenakan kasus pertama Covid19 baru terkonfirmasi sekitar awal Maret 2020, pada saat perhitungan kinerja kuartal pertama ini memasuki bulan terakhir. Kita akan menantikan imbas dari pandemi ini pada kuartal kedua yang sudah merefleksikan kondisi riil dari aktivitas operasional perusahaan pasca kebijakan pemerintah terkait penanganan virus ini. Semoga baik-baik saja! [amsi]
UBS (NYSE:UBS) mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Credit Suisse (NYSE:CS) dalam sebuah kesepakatan "penyelamatan darurat" yang bernilai lebih dari $3,2 miliar. Pengambilalihan...
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah berada di level 6,612. Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpotensi berlanjut melemah menuju support level yang berada di...
DATA 2022H: 5480L: 3280KESEIMBANGAN : 4380 KESIMPULAN menurut saya : Dari data di atas saya simpulkan tahun ini harga berpeluang BULLISH. Ada 1 alasan kenapa saya berani...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.