
Silakan coba pencarian lain
Klub triliunan dolar adalah kelompok perusahaan yang sangat eksklusif dengan market value melebihi $1 triliun.
Klub ini terdiri dari 5 perusahaan: Apple (NASDAQ:AAPL) ($2,7 triliun), Microsoft Corporation (NASDAQ:MSFT) ($2,4 triliun), Saudi Aramco (TADAWUL:2222) ($2 triliun), Alphabet (NASDAQ:GOOGL) ($1,5 triliun), dan Amazon.com (NASDAQ:AMZN) ($1,2 triliun).
Namun, dengan market cap yang begitu tinggi, apakah perusahaan-perusahaan ini masih berpeluang dibeli dengan lebih banyak ruang untuk bisa tumbuh?
Dalam artikel ini, kami akan menggunakan tool InvestingPro untuk menganalisis kinerja 5 perusahaan ini. Anda dapat melakukan hal yang sama untuk hampir semua saham, cukup klik tautan ini dan mulai uji coba gratis Anda hari ini!
Menurut InvestingPro, keuangan Apple tetap kuat dengan tingkat risiko yang rendah, dan fair value-nya diperkirakan mencapai $153,53.
Sumber: InvestingPro
Kekuatan Apple termasuk buyback saham yang agresif, dividen yang tinggi atas modal yang diinvestasikan, imbal hasil yang kuat dalam 3 bulan terakhir, earnings yang solid mendukung pembayaran dividen, volatilitas harga saham yang rendah, dan arus kas yang cukup untuk menutupi pembayaran bunga.
Namun, perlu dicatat bahwa 17 analis telah menurunkan perkiraan pendapatannya.
Para analis telah menurunkan ekspektasi laba per saham (EPS) untuk hasil fiskal kuartal ketiga Apple, yang dijadwalkan akan dirilis pada 26 Juli. Perkiraan EPS telah menurun -10,3% selama 12 bulan terakhir, dari $1,32 menjadi $1,19 per saham. Proyeksi pendapatan untuk kuartal ini adalah $81,678 miliar.
Sumber: InvestingPro
Microsoft, perusahaan dengan market value terbesar kedua di dunia, saat ini bernilai rata-rata $329,52, menurut tool untuk fair value dari InvestingPro. Perusahaan ini berisiko rendah dan menampilkan kinerja keuangan yang kuat.
Sumber: InvestingPro
Microsoft memiliki beberapa faktor yang menguntungkan, termasuk laba atas modal yang diinvestasikan yang tinggi dan kenaikan dividen yang konsisten selama 17 tahun berturut-turut. Selain itu, saham ini menunjukkan volatilitas harga yang rendah, dan arus kasnya cukup untuk menutupi pembayaran bunga.
Namun, perlu dicatat bahwa Relative Strength Index (RSI) mengindikasikan saham ini saat ini berada di wilayah overbought. Selain itu, ada catatan peringatan dari InvestingPro terkait perlambatan pertumbuhan revenue Microsoft baru-baru ini.
Ke depan, Microsoft akan mengumumkan hasil kuartal keempat fiskal pada 27 Juli. Para analis mengantisipasi pendapatan senilai $55,417 miliar. Namun, ekspektasi EPS untuk periode ini telah direvisi turun sebesar -8,5% dari $2,80 menjadi $2,56 per saham berdasarkan data 12 bulan terakhir.
Sumber: InvestingPro
Sektor minyak masuk ke dalam jajaran perusahaan bernilai triliunan dolar, dengan Saudi Aramco berada di posisi ketiga. InvestingPro mengungkapkan bahwa Saudi Aramco memiliki fair value sebesar $36,75, dengan profil risiko rendah dan keuangan yang kuat.
Sumber: InvestingPro
Saudi Aramco menonjol dengan beberapa faktor yang menguntungkan, termasuk laba atas modal yang diinvestasikan yang tinggi, pertumbuhan yang konsisten laba per saham, neraca yang sehat dengan lebih banyak uang tunai daripada utang, P/E Ratio yang menguntungkan dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan jangka pendek, dan volatilitas harga saham yang rendah.
Namun, ada sisi negatifnya karena dua analis baru ini merevisi perkiraan pendapatannya turun untuk periode mendatang.
Investor menantikan hasil kuartal kedua 2023, yang akan diumumkan pada 14 Agustus. Menurut InvestingPro, analis telah menyesuaikan ekspektasi EPS untuk kuartal ini sebesar -4,3%, mengantisipasi penurunan dari $0,55 menjadi $0,53 per saham selama 12 bulan ke depan. Perkiraan pendapatan untuk kuartal ini mencapai $433,3 miliar.
Sumber: InvestingPro
Alphabet saat ini menempati posisi keempat di antara perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Menurut InvestingPro, Alphabet memiliki nilai rata-rata $138,47, yang mengindikasikan profil risiko rendah, dan keuangannya tetap kuat seperti biasa.
Sumber: InvestingPro
Alphabet, pemilik Google, memiliki beberapa faktor positif yang mendukungnya. Ini termasuk laba atas modal yang diinvestasikan yang kuat, posisi kas yang sehat dibandingkan dengan hutangnya, dan sejarah profitabilitas yang tinggi selama satu dekade terakhir. Selain itu, 24 analis telah merevisi peningkatan estimasi pendapatannya untuk periode mendatang.
Namun, ada beberapa kekhawatiran. P/E Ratio Alphabet saat ini sangat tinggi. Selain itu, InvestingPro menyoroti dua peringatan: perlambatan pertumbuhan pendapatan baru-baru ini dan keputusan perusahaan untuk tidak membayar dividen kepada para pemegang saham.
Investor dapat mengharapkan Alphabet untuk melaporkan hasil kuartal II 2023 pada 25 Juli. Perlu dicatat bahwa para analis telah merevisi turun ekspektasi EPS sebesar -15,7% untuk kuartal ini, dari $1,57 menjadi $1,33 per saham, selama 12 bulan terakhir.
Sumber: InvestingPro
Menutup daftar perusahaan bernilai triliunan dolar, kita memiliki Amazon. Fair value titan e-commerce ini mencapai $128,79, menurut InvestingPro. Perusahaan ini memiliki tingkat risiko menengah dan telah mempertahankan kinerja keuangan yang baik.
Sumber: InvestingPro
Amazon, pemain terkenal di industri e-commerce, menunjukkan beberapa kekuatan. Khususnya, perusahaan ini telah mencapai profitabilitas tinggi secara konsisten selama satu dekade terakhir, menghadirkan kinerja keuangan yang kuat dalam tiga bulan terakhir. Selain itu, ada konsensus di antara para analis bahwa laba bersih perusahaan diperkirakan akan meningkat tahun ini.
Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Perusahaan ini telah mengalami tren penurunan laba per saham, dan valuasinya terlihat relatif tinggi.
InvestingPro juga mengingatkan para investor tentang fakta bahwa Amazon beroperasi dengan tingkat utang yang moderat dan tidak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Hasil kuartal kedua 2023 mendatang dari Amazon akan diumumkan pada 27 Juli. Para analis telah merevisi ekspektasi EPS untuk kuartal ini dengan turun signifikan sebesar -39,2%, dari $0,56 per saham menjadi $0,34 per saham selama 12 bulan ke depan. Proyeksi pendapatan perusahaan untuk kuartal ini mencapai $131,1 miliar.
Sumber: InvestingPro
Tool InvestingPro membantu para investor cerdas dalam menganalisis saham, seperti yang kami lakukan dalam artikel ini. Dengan menggabungkan wawasan analis Wall Street dengan model valuasi komprehensif, investor dapat membuat keputusan yang tepat sambil memaksimalkan keuntungannya.
Mulai uji coba gratis 7 hari InvestingPro Anda sekarang!
Disclaimer: Artikel ini ditulis hanya untuk tujuan informasi; ini bukan merupakan ajakan, penawaran, saran, nasihat, atau rekomendasi untuk berinvestasi, dan juga tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian aset apa pun.
Upaya Apple untuk mengembangkan modem 5G-nya sendiri tidak berhasil, dan laporan menunjukkan kemajuannya tertinggal tiga tahun dari Qualcomm. Hal ini semakin diperkuat dengan...
Melalui rekomendasi Saham AS hari ini, DCFX memberikan informasi bagi para traders yang ingin memilih saham yang cocok untuk investasi di saham AS. Para Trader juga dapat melihat...
Saham DSNG masih berkonsolidasi dengan bergerak dalam fase sideways jangka pendek di range area trading 570 hingga 630 (kotak kuning). Kenaikan DSNG kembali tertahan di resistance...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.