Harga emas (XAU/USD) mengakhiri sesi perdagangan Rabu kemarin dengan kembali mencetak rekor tertinggi baru di level 2881.86 sebelum mengalami sedikit penurunan dan ditutup pada level 2866.99. Lonjakan harga emas ini tidak terlepas dari sentimen pasar yang beralih ke aset safe haven di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta dampak yang timbul akibat kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Donald Trump.
Selain itu, faktor lain yang mendorong kenaikan tajam harga emas adalah meningkatnya ekspektasi terhadap The Fed untuk menurunkan suku bunga tahun ini. Hal tersebut berdampak signifikan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang pada akhirnya memperkuat nilai logam mulia ini.
Sementara itu, data perubahan Tenaga Kerja Non-Pertanian (ADP) yang dirilis kemarin menunjukkan peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 183.000 pada Januari, naik dari angka sebelumnya yang tercatat 176.000. Kenaikan dalam data ADP ini diimbangi oleh hasil Indeks Manajer Pembelian (PMI) Non-Manufaktur ISM yang sedikit mengecewakan, yakni mencapai 52,8 pada bulan Januari.
Turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang mencapai level terendah sejak Desember, merupakan dampak dari lemahnya data ekonomi yang dirilis. Kondisi ini semakin menekan Dolar AS ke posisi terlemah, sehingga memberikan dorongan tambahan bagi kenaikan harga emas.
Pertemuan antara Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, setidaknya membawa secercah harapan bagi perdamaian antara Israel dan Hamas. Pembicaraan yang bernuansa positif mengenai perdamaian di Timur Tengah sedikit mengurangi minat terhadap aset safe haven.
Fokus pasar kini tertuju pada data Non-Farm Payrolls (NFP) yang akan diumumkan pada hari Jumat. Data ini akan memberikan gambaran jelas mengenai arah serta langkah kebijakan yang kemungkinan diambil oleh The Fed. NFP diperkirakan menjadi faktor penggerak utama di pasar sebelum rilis data inflasi pada minggu depan.
Perhatian pasar hari ini masih akan terpusat pada kebijakan yang diambil oleh Donald Trump, karena setiap keputusan yang dibuat akan berdampak besar pada pergerakan pasar saat ini. Selain itu, rilis data ekonomi hari ini, khususnya laporan Klaim Pengangguran Awal pada pukul 20.30 WIB, diperkirakan akan memicu pergerakan pasar yang signifikan.
Analisa Teknikal XAU/USD
Analisis teknikal mengindikasikan bahwa XAU/USD masih berada dalam tren bullish dalam pergerakan hariannya, meskipun di awal sesi perdagangan menjelang pasar Eropa, pergerakannya cenderung stagnan. Meskipun prospek harian menunjukkan bahwa XAU/USD berpotensi mencetak level tertinggi baru, pasar tetap mencermati setiap kebijakan yang diambil oleh Trump. Secara keseluruhan, pelaku pasar masih cenderung bersikap "wait and see" menjelang rilis berita utama hari ini, sehingga kemungkinan pembalikan arah bisa terjadi saat sesi perdagangan Amerika berlangsung. Oleh karena itu, pasar akan terus memantau perkembangan yang terjadi.
Pada awal sesi perdagangan hari ini, XAU/USD dibuka di level 2868.35. Mata uang ini sempat menguat hingga menembus level 2873.03, namun secara teknikal, XAU/USD berpotensi mengalami koreksi menjelang pembukaan pasar Eropa. Diperkirakan, XAU/USD akan menanti momentum sebelum mengalami pergerakan yang lebih fluktuatif sepanjang hari ini.
Berdasarkan perkiraan kami, level terendah XAU/USD hari ini diperkirakan akan berada di 2839.83, meskipun ada kemungkinan untuk turun lebih jauh ke level 2825.23. Namun, sebelum mencapai level tersebut, aset ini harus terlebih dahulu menembus level 2850.00.
Namun, potensi pembalikan arah masih mungkin terjadi pada XAU/USD. Kami memperkirakan bahwa harga emas bisa menguat hingga mencapai level tertinggi di 2913.73. Namun, untuk mencapainya, emas perlu menembus level 2890.00 dan terus menguat hingga melewati level 2900.04.
Trading Plan
Range XAU/USD: 2840.74 - 2882.25
S1 = 2839.83
S2 = 2825.23
R1 = 2900.04
R2 = 2913.73
Catatan: Ini adalah opini dari kami, oleh karena itu diharapkan agar para trader menganalisa lagi dan menjadikan opini ini sebagai landasan untuk menganalisa trading trader semua karena analisa yang terbaik adalah analisa yang dimiliki oleh trader sendiri. Salam Profit Indonesia