🌎 Gabung dengan 150ribu+ investor dari 35+ negara yang mengakses pilihan saham menurut AI dengan hasil melampaui pasarAkses Sekarang

Dolar AS, Minyak Jenuh Beli: Akankah Cukup Koreksi?

Diterbitkan 02/10/2023, 08/21
EUR/USD
-
USD/JPY
-
AUD/USD
-
DX
-
LCO
-
CL
-
NYF
-
DXY
-
  • Greenback akan jeda setelah rally selama 8 minggu; arahnya tetap bullish
  • Demikian minyak bisa menguji ulang $90
  • Tindakan Fed, pergeseran pasar obligasi, dan posisi spekulatif akan menentukan arah pasar ke depan
  • Keduanya merupakan dua perdagangan terbesar di dunia dan keduanya penuh sesak di sisi long, dengan grafik yang mengindikasi perlunya terjadi koreksi yang berarti.

    Namun pertanyaannya adalah: Akankah kita melihat lebih dari sekadar pergerakan turun untuk dolar AS dan minyak yang tidak akan terhapus di sesi berikutnya?

    Posisi Dolar Saat Ini

    Dollar Index Daily

    Grafik oleh SKCharting.com, dengan data yang didukung oleh Investing.com

    Saat penulisan, Indeks Dolar - yang mencerminkan kinerja mata uang AS dalam pairs seperti EUR/USD yang dipimpin oleh euro, USD/JPY yang bertema yen dan AUD/USD yang digerakkan oleh Australia - berada di level 106. Indeks alami penurunan gabungan sebesar 0,6% selama dua sesi setelah terjadi penguatan pada hari Rabu (27/09) ke level tertinggi 10 bulan di 106,84.

    Namun, selain mendorong turun lebih jauh untuk menguji 105 - level yang secara efektif akan menetralisir reli greenback selama tiga minggu, memberikan energi untuk berkumpul kembali dan berlari lebih tinggi - studi grafik Investing.com mengindikasikan DXY kemungkinan akan segera berbalik arah.

    Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com, yang berkolaborasi dengan kami dalam riset ini, mengatakan bahwa indeks bisa saja melonjak ke level 107, dan menambahkan:

    "Kemunduran DXY saat ini mungkin hanya sebuah nafas bagi dolar, daripada kelemahan yang sebenarnya."

    Dixit mengamati bahwa DXY memang melepaskan beberapa kenaikan dari level tertinggi hari Rabu pekan lalu untuk turun ke 106,02 dan menutup sesi Kamis di 106,17, sedikit di atas EMA 5 Hari, atau Exponential Moving Average, di 106,13.

    "Pelemahan lebih lanjut kemungkinan terjadi pada breakout berkelanjutan yang akan menargetkan zona Fibonacci 38,2% di 105,39 setelah distribusi momentum.

    Namun, konsolidasi di atas 106,26 bisa memberikan potensi Indeks Dolar untuk merebut kembali level 106,84, di atas zona Fibonacci 50% di 107,18 sebagai resistance strategis."

    Grafik DXY isyarat bahwa level 107 dapat menjadi tembok kuat pertama bagi Dolar untuk sementara waktu.

    Namun, Dixit juga mencatat bahwa mungkin ada perubahan yang tidak stabil karena uptrend telah membuat rally secara substansial vertikal dan terbuka untuk fluktuasi yang lebih tinggi.

    "Level Fibonacci 50% adalah pintu gerbang pertama dan penting untuk memulai kembali bull run lain dalam DXY lantaran zona ini dibentuk dengan kuat oleh konsistensi price action.

    Zona ini sering dilihat sebagai koordinat yang berpotensi untuk memperkuat kelanjutan tren atau membalikkan tren."

    Apa yang Menggerakkan Dolar?

    Ketiga pasangan dolar yang paling likuid - EUR/USD, USD/JPY, dan AUD/USD - telah bergerak ke arah yang menguntungkan greenback.

    Alasan utama untuk hal ini adalah sikap super-hawkish Federal Reserve versus bank-bank sentral global lainnya dan kinerja relatif ekonomi AS yang lebih baik dibanding dengan ekonomi Eropa, Jepang, dan Australia.

    The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Maret 2022 dan Juli 2023, menambahkan total 5,25 poin persentase ke tingkat puncak sebelumnya yang hanya 0,25%.

    Sementara The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah dalam rapat kebijakan bulan September, Fed juga mempertahankan proyeksi dapat memberikan kenaikan 25 bps sebelum tahun ini berakhir, baik pada bulan November atau Desember.

    Hal ini juga indikasikan bahwa kenaikan suku bunga dapat berlanjut hingga 2024 jika dijamin oleh inflasi, yang berada sebesar 3,7% per tahun terhadap 2% yang ditargetkan.

    Ketua Fed Powell mengatakan bahwa inflasi yang didorong oleh energi merupakan salah satu kekhawatiran terbesar bank sentral, dengan harga minyak yang telah naik sekitar 30% hanya dalam tiga bulan. Sementara itu, obligasi AS telah alami penjualan tanpa henti selama lima bulan terakhir, dengan yields obligasi 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir, yang mempercepat kuatnya dolar.

    "Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, jika diperlukan," kata Powell pada konferensi pers setelah rapat 20 September. "Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan dalam rapat ini tidak berarti bahwa kami telah memutuskan bahwa kami telah atau belum mencapai sikap kebijakan moneter yang kami cari."

    Sementara itu, ekonomi AS tumbuh sebesar 2,1% di kuartal kedua, sedikit di bawah 2,2% di kuartal pertama. Ekonomi diproyeksi akan tumbuh sebesar 1,5% pada tahun 2024 dan 2,4% pada tahun 2025.

    Sebaliknya, ECB menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dalam rapat bulan September tetapi juga mengisyaratkan bahwa itu akan menjadi kenaikan terakhir dalam rezim pengetatan saat ini, memperkuat gagasan bahwa otoritas moneter Eropa siap untuk tetap dalam rezim suku bunga yang lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama. Ekonomi kawasan euro diproyeksi tumbuh hanya 0,7% pada tahun 2023, 1,0% pada tahun 2024, dan 1,5% pada 2025.

    Euro telah menguat terhadap Dolar dalam dua sesi terakhir, dengan EUR/USD mencapai 1,0586 saat artikel ini ditulis. Level tersebut masih kurang dari 1% lebih tinggi dari level terendah 8 bulan pada hari Rabu di 1,0488.

    "Pemulihan euro di atas 1,06 mungkin akan terhenti karena 1,0610 dan 1,0660 merupakan area yang menantang," ungkap Dixit.

    Yen juga berada dalam posisi yang lemah usai Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar. Ekonomi Jepang diproyeksi tumbuh 0,5% pada tahun 2024 dan 0,4% pada tahun 2025.

    "USD/JPY telah melaju menuju 150, di atas level tertinggi Oktober 2022 di 151,90 akan tercapai. Setelah itu, bisa jadi 153,90. Titik balik dan support yang kredibel adalah 148,50."

    Reserve Bank of Australia juga tidak mengumumkan perubahan suku bunga atau pengetatan kebijakan pada bulan September. Para ekonom mengatakan bahwa RBA kemungkinan akan menahan suku bunga selama sekitar satu tahun kala Australia mencoba untuk memperkuat ekonominya yang melemah.

    Apa yang Bisa Berubah Untuk Dolar?

    • Apresiasi Dolar mungkin mulai melambat jika data ekonomi AS berkinerja di bawah ekspektasi (yang terjadi saat ini adalah sebaliknya).

    • The Fed mengumumkan akhir dari rezim suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama atau bank-bank sentral lainnya mulai mengetatkan suku bunga.

    • Risiko resesi AS jika aksi jual pasar obligasi terus berlanjut, juga dapat menghentikan penguatan dolar.

    • Shutdown sebagian pemerintahan AS pada akhir pekan bisa menghambat Dolar, dan mendorongnya turun menuju 105,39.

    Minyak saat Ini

    WTI Daily

    Minyak benchmark AS, West Texas Intermediate, atau singkatnya WTI, berada di bawah $91,65 per barel saat artikel ini ditulis minggu lalu.

    WTI berada di $91,71 di sesi sebelumnya, turun $1,97, atau 2,1%, untuk aksi jual satu hari yang paling besar dalam hampir dua bulan. Sebelumnya, harga mencapai $95,04, level tertinggi Agustus 2022. Pada hari Rabu saja, minyak benchmark AS melonjak 3,7%.

    Dixit menyatakan:

    "Saat bullish momentum WTI mengambil jeda dari $ 95, yang berjarak $1 dari resistance $96, kondisi overbought memaksa rebalance kembali, mendorong terjadi pullback ke EMA 5 hari di $91,40.

    Perhitungan ini kemungkinan akan memperpanjang penurunan WTI ke Daily Middle Bollinger Band di $89,50, diikuti oleh zona support horizontal di $88,20."

    Level-level tersebut menyiratkan bahwa WTI masih memiliki 3% atau lebih untuk turun. Namun, seperti halnya dolar, perdagangan minyak yang ramai mungkin akan semakin berat. Skenario kontra Dixit untuk WTI:

    "Konsolidasi di atas EMA 5 hari, yang berposisi dinamis di $91,50, bisa berkontribusi pada kembalinya tren bullish yang menargetkan kembali resistance $96."

    Apa yang Menggerakkan Minyak?

    WTI 4-Hourly

    WTI telah naik lebih dari $25 dari posisi terendah bulan Mei di bawah $64 untuk WTI. Rally ini sebagian besar merupakan respons terhadap pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia dalam upaya mereka untuk "menyeimbangkan" pasar - atau lebih tepatnya menciptakan ketidakseimbangan yang begitu besar antara pasokan yang terbatas dan permintaan yang stagnan sehingga harga tidak punya pilihan selain naik.

    Dua penggerak utama aliansi OPEC+ - yang menggabungkan 13 anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak yang dipimpin Saudi dengan 10 produsen minyak independen yang dimotori oleh Rusia - juga mendapat manfaat dari gabungan produsen minyak AS.

    Meskipun undang-undang antimonopoli melarang perusahaan-perusahaan energi AS untuk berpartisipasi dalam skema seperti OPEC yang bertentangan dengan semangat persaingan pasar bebas, perusahaan-perusahaan minyak AS, yang terpikat oleh keinginan Saudi untuk mengembalikan harga minyak di atas 100 dolar AS per barel, telah menahan produksi sebisa mungkin demi mengembalikan uang tunai kepada para pemegang saham.

    Bagaimanapun, permintaan minyak AS telah meledak secara internasional karena mulai mengisi beberapa celah pasar internasional yang tidak terlayani oleh Saudi-Rusia. Hal ini telah menyebabkan penurunan tingkat inventori di pusat Cushing, Oklahoma yang berfungsi sebagai titik pengiriman dan penyimpanan pusat untuk minyak mentah AS. Hal ini terutama terjadi dengan meningkatnya pengiriman minyak mentah AS jenis baru yang disebut WTI Midland - yang memiliki viskositas yang sebanding dengan minyak Arab dan Rusia yang lebih berat dibanding dengan minyak WTI yang biasanya lebih ringan.

    Keuntungan dari produk olahan juga telah mendorong rally, dengan fokus terutama pada "crack spread" untuk heating oil yang mengukur perbedaan antara harga pembelian satu barel minyak mentah dan harga heating oil. Spread minyak pemanas diperdagangkan ke level tertinggi sembilan bulan di $58,17 per barel pada 25 Agustus dan tetap "sangat tinggi" di atas $50 per barel hingga pertengahan September, sebelum turun ke level terendah dua bulan di $40,595 pada hari Rabu lalu, Bob Yawger, analis energi di Mizuho mengatakan dalam sebuah komentar yang dimuat di MarketWatch.

    Para spekulan juga terus memburu minyak, dengan data komitmen traders dari pemerintah yang menunjukkan kontrak spekulatif netto untuk posisi long sebanyak 294.396 pada pekan yang berakhir 19 September, demikian pengamatan Yawger. Ia memperkirakan angka tersebut akan meningkat lebih lanjut ketika pembaruan berikutnya dirilis untuk pekan yang berakhir 26 September.

    Apa yang Bisa Berubah Untuk Minyak?

    • Potensi turunnya harga minyak sangat nyata jika aksi jual obligasi - yang merupakan sinyal resesi - terus berlanjut.
    • Anjloknya permintaan minyak jelas akan terjadi secara global apabila aksi jual pasar obligasi terus berlanjut, kata Ed Moya, analis di platform online trading OANDA. Ia menempatkan support utama untuk WTI di $84.
    • Posisi spekulatif yang ekstrem di WTI juga dapat menyebabkan reversal arah yang tajam jika posisi beli minyak dipaksa untuk dilikuidasi. Analis pasar Reuters, John Kemp, mengatakan bahwa traders minyak telah menempatkan begitu banyak spekulasi bullish pada harga minyak sehingga perdagangan telah menjadi penuh sesak dan akan mengalami koreksi.
    • Dalam kolom terbarunya membahas pembelian minyak di kalangan traders institusional, Kemp menunjukkan bahwa selama empat minggu terakhir, traders telah membeli total 183 juta barel minyak dan bahan bakar. Hal ini telah meningkatkan total pembelian menjadi 525 juta barel. Lebih penting lagi, rasio spekulasi bullish dan bearish untuk minyak dan bahan bakar telah meningkat menjadi hampir 8:1. Menurut Kemp, ini adalah tanda bahwa harga minyak mungkin akan mulai membalikkan penguatannya dalam waktu yang tidak terlalu lama.
    • Wall Street salah - JP Morgan mengatakan minggu ini bahwa Brent, benchmark global untuk minyak, dapat mencapai $150 per barel. Analis komoditas lainnya melihat Brent akan mencapai $100 sebelum akhir tahun ini. Namun, para peramal di bank-bank investasi sering kali terlalu terjebak dalam mengejar pasar dengan satu cara sehingga mereka mengabaikan kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Dan salah satu risiko yang lebih besar pada rally minyak tetaplah the Fed dan rezim kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama serta dampaknya pada perekonomian, pada akhirnya.

    ***

    Disclaimer: Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberi informasi dan sama sekali tidak mewakili bujukan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual komoditas atau sekuritas terkait. Penulis Barani Krishnan tidak memiliki posisi dalam komoditas dan sekuritas yang ditulisnya. Ia biasanya menggunakan berbagai pandangan di luar pandangannya sendiri untuk memberikan keragaman dalam analisisnya untuk pasar mana pun. Sebagai netralitas, ia terkadang menyajikan pandangan-pandangan yang berlawanan dan variabel-variabel pasar.

Komentar terkini

Memuat artikel selanjutnya...
Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2024 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.