
Silakan coba pencarian lain
RBA, bank sentral Australia kemarin merilis kebijakan moneter terbarunya yang kembali mengejutkan pelaku pasar terutama dengan aksi menaikkan suku bunganya. Pelaku pasar sebelumnya memprediksi kalau RBA akan menahan suku bunganya di angka 3.85%. Namun, ternyata suku bunga kembali lanjut dinaikkan 25 basis poin ke angka 4.10%. Keputusan ini diambil RBA lantaran tingkat inflasi sekarang di 7% yang dinilai masih tinggi dan membutuhkan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk dapat membawanya ke target RBA di 2-3% sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh RBA. RBA menyampaikan jika inflasi yang tetap tinggi ini dapat berpotensi memberikan lebih banyak kerugian ke depannya apabila tidak dapat teratasi. Selain itu, RBA juga mengatakan kalau kenaikan lebih lanjut mungkin akan dibutuhkan untuk mencapai target inflasi mereka ke depannya.
Pernyataan ini tentu dapat memberikan kekuatan lebih lanjut bagi mata uang AUD yang akan terdorong oleh nada hawkish ini dan kenaikan suku bunga lanjutan yang dapat dilakukan RBA. Di sisi lain, terdapat juga faktor yang dapat membebani penguatan AUD ini yaitu data GDP Q1 nya yang baru dirilis pagi tadi dan menunjukkan kenaikan yang lebih kecil daripada yang telah diprediksi di 0.2% dibanding 0.3% dan juga dibawah GDP Q4 tahun lalu yang ada di angka 0.6%. Selain itu, data ekspor Tiongkok yang jatuh jauh lebih dalam dibandingkan prediksi juga dapat memberikan tekanan melemah bagi mata uang AUD karena jika ekspor Tiongkok jatuh maka permintaan bahan baku dan juga bahan bakar akan menurun yang mana sebagian besar diimpor dari Australia. Ekspor Tiongkok jatuh sebanyak -7.5% di bulan Mei dari kenaikan 8.5% di bulan April yang mana menandakan kejatuhan yang sangat amat dalam. Dengan adanya faktor perlambatan ini maka mata uang AUD kemungkinan dapat menguat terlebih dahulu didorong oleh aksi RBA yang masih ingin menaikkan suku bunga lebih lanjut ke depan sebelum nantinya berpotensi melemah di saat RBA kembal ike fase jeda kenaikan atau bahkan langsung memotong suku bunganya atau saat ekonomi Australia memasuki fase hard landing di depan.
Kesimpulan:
Keinginan RBA untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut ke depan dapat memberi kekuatan AUD untuk menguat terlebih dahulu sebelum nantinya dapat melemah karena faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk AUD (Selama RBA tetap menaikkan suku bunganya & ekonomi tidak hard landing)
Pasangan Pair untuk ditrade: AUD/JPY
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 92.389
Support 2: 91.674
Support 3: 90.894
Target Take Profit
Resistance 3: 96.157
Resistance 2: 94.966
Resistance 1: 93.681
Stop Loss: 90.016
Sumber:
CNBC dan Reuters
Ini hanyalah hasil analisa dan bukan saran finansial. Selalu lakukan riset Anda sendiri sebelum membuka posisi Trade. Semua hasil Trade Anda merupakan tanggung jawab sendiri.
ReviewPoundsterling kembali terbenam setelah BOE secara mengejutkan pertahankan tingkat suku bunga acuan di 5.25%, menyusul inflasi Inggris yang dirilis melemah sehari...
Inflasi kembali memanas di Kanada dengan data terbaru yang dirilis semalam menunjukkan inflasi (CPI) di Kanada per tahunnya naik ke angka 4%, lebih tinggi dari prediksi analis di...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.